Sabtu, 18 Juli 2009

Perbandingan Seismik Refraksi dan Seismik Refleksi

Metoda seismic adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geophone, yang mengukur pergerakan bumi.

Metoda dasar seismik yang sering digunakan antara lain :

1. Seismik Refleksi (pantul)

Metoda seismik refleksi digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horizon geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan eksplorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun untuk mendeteksi struktur lapisan tanah.seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang dating dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang,yakni : Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.

Keunggulan :
 pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil
 seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun dalam perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman
 seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks
 seismik pantul merekam dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam
 bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur
Kelemahan :
 karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal
 prosesing seismik refleksi memerlukan komputer yang lebih mahal, dan system data base yang jauh lebih handal
 karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli

2. Seismik Refraksi (bias)

Metoda seismik refraksi digunakan untuk mengukur gelombang data yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-masing geophone memberikan informasi tentang kedalaman dan lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.

Keunggulan :
 Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relative mudah dalam pengambilan datanya
 Proses refraksi relative simple dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal first break yang dibaca
 Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya
Kelemahan :
 Dalam pengukuran yang regional, seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar
 Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman
 Seismic bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi
 Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)
 Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati

Tidak ada komentar: