Sabtu, 25 Juli 2009

Pengendalian Air Tambang

Terdapat beberapa cara pengendalian air yang sudah terlanjur masuk ke dalam front penambangan, yaitu dengan sistem kolam terbuka (sump) atau membuat paritan dan membuat adit. Sistem penyaliran dengan membuat kolam terbuka dan paritan biasanya ideal diterapkan pada tambang open cast atau kuari, karena dapat memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan airnya dari bagian puncak atau lokasi yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Pompa yang digunakan pada posisi ini lebih efisien, efektif dan hemat energi.

Pada tambang open pit penggunaan pompa menjadi sangat vital untuk menaikkan air dari dasar tambang ke permukaan dan kerja pompa pun cukup berat. Kadang-kadang tidak cukup digunakan hanya 1 unit pompa, tetapi harus beberapa pompa yang dihubungkan seri untuk membantu daya dorong dari dasar sampai permukaan. Artinya unsure biaya pemompaan harus mendapat perhatian. Sedangkan sistem adit lebih ideal diterapkan pada tambang terbuka open pit dengan syarat lokasi penambangan harus mempunyai lembah tempat membuat sumuran dan adit agar air dapat keluar.

a. Membuat sump di dalam front tambang (pit)

Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:

· Lebih fleksibel, hanya sedikit perencanaan, tidak memerlukan biaya tinggi dan waktu pengerjaan singkat.

· Efek terhadap penurunan permukaan air tanah regional dapat dikurangi, biasanya laju dan kapasitas air yang dipompakan ke atas dilakukan sesuai kebutuhan.

· Pompa ditempatkan dekat dengan sump, sehingga efisiensinya tinggi.

· Bila air di dalam tambang berkurang, maka biaya pemompaan menjadi kecil.

· Bila aliran air menuju tambang cukup deras diperlukan beberapa sump dan pompa. Dalam kondisi ini biaya pemompaan diperhitungkan hanya untuk masing-masing sump dan pompa saja.

· Cara ini paling mudah untuk menangani air limpasan.

b. Membuat sumur dalam (sumur bor) di dalam front tambang

Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu :

· Sumur tidak sedalam yang dibuat di luar areal tambang.

· Sumur dan pompa tidak menyebar, tetapi torkonsentrasi di dasar front tambang saja.

· Bila perbandingan tingkat kesulitan pembuatan sumur (pemboran) di dalam dan di luar front tambang sama, maka biaya pembuatan di dalam tambang lebih murah.

· Dapat mengambil keuntungan dari relief topografi pada saat penempatan sumur.

· Bila bentuk penurunan air tanah dindikasikan berbentuk konis curam, maka pembuatan sumur di dalam tambang lebih efektif dibandingkan pembuatan di luar tambang.

c. Membuat sumur dalam (sumur bor) di luar front tambang

Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:

· Pemompaan air dapat berlangsung terus tanpa terganggu oleh aktifitas peledakan dan pemuatan.

· Sumur dapat dibuat atau di bor tanpa terganggu oleh segala aktifitas di dasar fron tambang, termasuk peledakan.

· Sumur tidak terpengaruh oleh getaran peledakan dan aktifitas pengangkut bijih.

· Areal tambang terbebas dari konstruksi pompa, pipa-pipa dan genset.

· Walaupun sumur dan pompa tersebar di luar areal pit, tetapi akan memudahkan perawatannya.

Beberapa kelebihan lain dari sistem sumur dalam (bor) baik yang ditempatkan di dalam maupun di luar front tambang, yaitu sebagai berikut :

· Dasar tambang bebas dari sump, sehingga areal kerja tidak terganggu oleh lumpur dan kantong-kantong sump.

· Permukaan air tanah dapat diturunkan segera setelah pompa dijalankan, sehingga lokasi tambang terhindar dari air atau banjir.

· Batuan dekat toe, kantong-kantong air di dasar tambang dan penggalian baru dapat langsung terbebas dari air.

· Dinding pit dijamin lebih stabil.

· Jalan tambang di dalam tambang lebih terawat.

· Laju pemompaan lebih konstan dibanding sistem sump dan pompa

· Air hasil pemompaan lebih bersih, mungkin juga bersih dari komposisi larutan kimiawi dibanding sistem sump dan pompa.

d. Membuat paritan

Sistem ini cukup ideal diterapkan pada tambang terbuka open cast atau kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan menuju suatu kolam penampung atau langsung ke sungai alam yang sudah ada atau diarahkan ke selokan (riool) jalan tambang utama. Jumlah parit itu disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga mungkin bisa lebih dah satu. Apabila oparit terpaksa harus dibuat melatui lalulintas tambang, maka dapat dipasang gorong-gorong (culvert) yang terbuat dari beton atau galvanis. Dimensi parit diukur berdasarkan volume maksimum pada saat musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Bentuk standar penampang melintang parit umumnya trapesium dengan kemiringan dindingnya 1 : 1 atau 450.

Paritan kadang-kadang juga dapat diterapkan pada tambang terbuka open pit apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam atau sump yang akan menampung air sementara sebelum dipompakan ke permukaan atau diaiirkan ke sistem adit. Pada dasamya pembuatan parit ini cukup mudah dan murah.

Pada tambang terbuka open cast. Disamping cara paritan, ada pula suatu cara untuk menampung air tambang, yaitu dengan membuat sumur gali yang diperkuat oleh adukan semen. Sumur ini biasanya dimanfaatkan untuk keperluan penambangan, antara lain penyiraman jalan tambang, penyemprotan debu dan crushing plant atau untuk keperluan perkantoran, perumahan dan workshop. Oleh sebab itu cara sumur gali biasanya dilengkapi dengan media penjernih air baik kimiawi atau hamparan pasir dan ijuk. Kapasitas sumur gali diperhitungkan berdasarkan debit air maksimum yang mengalir dalam beberapa parit yang dibuat di lokasi tambang.

e. Sistem adit

Penyaliran dengan sistem adit cocok diterapkan pada tambang open pit yang cukup dalam, tetapi terdapat suatu lembah yang memungkinkan dibuatnya sumuran (shafl). Sumuran ini berfungsi sebagai jalan keluarnya aliran-aliran air melalui beberapa adit dari dalam tambang. Aliran air akhirnya keluar melalui lembah

1 komentar:

Unknown mengatakan...

ada materi tentang sistem pemompaan pada tambang terbuka gak....kalo ada email ke adis3284@gmail.com ya....trimakasih....