Sabtu, 25 Juli 2009

Efek Air Tambang

Pengaruh atau efek tidak langsung dari air tambang (air tanah maupun limpasan) terhadap aktifitas penambangan sebenarnya dengan mudah dapat dilihat. Kebanyakan efeknya menyangkut biaya dan keselamatan kerja. Berikut ini diuraikan efek langsung maupun tidak langsung dari air terhadap aktifitas penambangan maupun di luar areal penambangan.

a. Efek langsung terhadap kegiatan penambangan
• Biaya penyaliran, mungkin menjadi biaya yang prinsip, misalnya air digunakan untuk proses pengolahan bahan galian atau keperluan lainnya.
• Longsoran lereng akibat resapan air dapat menghentikan aktifitas produksi dan merusak front penambangan, perolehan bijih rendah, atau mungkin dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tambang.

b. Efek tidak langsung terhadap kegiatan penambangan
• Mengurangi efisiensi kerja karyawan, peralatan dan menghambat penanganan material.
• Menambah waktu dan biaya perawatan (maintenance) alat, ban, atau kecelakaan akibat penggunaan listrik.
• Harus membersihkan material pengotoran akibat longsoran tanah di areal penambangan.
• Kemungkinan runtuhan membawa serta gas beracun.
• Membersihkan debu-debu halus dari alat angkut dan jalan masuk tambang, sehingga menambah jam kerja yang tidak produktif.
• Mengganggu aktifitas peledakan.
• Lumpur membuat produk menjadi tidak dapat diterima oleh proses berikutnya.
• Terjadi penyumbatan pada pipa-pipa akibat pompa senantiasa menghisap air lumpur.
• Kemungkinan perusahaan perlu membeli material yang tahan air (waterproof) untuk melindungi produk.

c. Efek tidak langsung terhadap daerah di sekitar aktifitas penambangan
• Kandungan air pada produk akhir bertambah, akibatnya akan menambah biaya transportasi, pengolahan dan penanganan.
• Dapat terjadi polusi air di sekitar luar lokasi tambang.
• Lokasi penurunan air tanah mungkin akan naik lagi karena air hujan masuk kembali ke dalam akuifer.
• Lokasi penurunan air tanah jadi menyimpan dari sebelumnya atau bisa juga terjadi penurunan permukaan bumi.

Tidak ada komentar: