Batubara adalah benda padat yang mengandung karbon, hydrogen, dan oksigen dalam kombinasi kimia dengan sedikit kandungan unsur sulfur dan nitrogen, yang terdapat di dalam lapisan kulit bumi yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami metamorphosis dalam kurun waktu yang lama.
Batubara merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan selain minyak bumi dan gas serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar energi maupun bahan baku industri. Sifat terpenting dari batubara ini berhubungan erat dengan proses pembakaran. Dalam kondisi normal (ada udara), proses pembakaran batubara akan menghasilkan energi dan sisanya berupa abu. Sedangkan pada proses pembakaran tanpa udara (karbonisasi) akan menghasilkan produk berupa kokas, tar, dan lainnya.
Dalam proses pembakarannya, batubara akan terurai menjadi :
1. Uap air
2. Zat terbang (volatile matter), terdiri dari :
· Gas, antara lain H2, CO, CO2, dan hidrokarbon ringan
· Cairan dan hidrokarbon berat
· Tar, terdiri dari senyawa hidrokarbon berat
3. Kokas, berupa padatan karbon
4. Abu, terdiri dari oksida anorganik
Sedangkan dalam proses pembakaran batubara itu sendiri akan berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Pemanasan partikel batubara yang berasal dari radiasi, konveksi, dan konduksi dari lingkungan tambang.
2. Pengeluaran zat terbang (volatile matter).
3. Pencampuran zat terbang dengan oksigen dan reaksi pembakarannya.
4. Difusi oksigen ke dalam sisa arang dan pembakarannya.
Reaksi pembakaran tersebut adalah reaksi antara oksigen dengan unsur-unsur dalam batubara yang dapat terbakar seperti karbon, hydrogen, nitrogen, dan sulfur yang akan menghasilkan CO2, H2O, NO, dan SO2.
Sifat kimia dari batubara ditentukan oleh jenis dan jumlah unsur kimia yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan asalnya. Faktor dan kondisi yang menyebabkan perubahan pada batubara antara lain bakteri pembusuk, temperatur, tekanan, dan waktu yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar