tag:blogger.com,1999:blog-1040541154205475342024-03-08T11:13:36.238+07:00Catatan Anak TambangSilent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.comBlogger25125tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-48021746487789348802011-03-26T01:11:00.001+07:002011-03-30T17:20:25.659+07:00Pencegahan Air Asam Tambang<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Pencegahan terjadinya air asam tambang dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor pembentuk air asam tambang, seperti mineral-mineral sulfida. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah air asam tambang :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">1. Hidrologi </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Pergerakan terhadap air di atas atau yang melewatidaerah timbunan merupakan faktor yang menentukan dalam upaya pencegahan dan pegendalian air asam tambang. Pada umumnya prioritas dan hantaran hidrolik <i>(konduktivitas hidrolik)</i> material pada daerah timbunan lebih besar dari pada batuan pada tanah penutup sebelum digali. Selain itu juga akibat penggalian juga akan mengubah pola dan kecepatan aliran.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US"><a name='more'></a>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pelapisan dan Penutupan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Pelapisan dan penutupan bertujuan untuk mencegah masuknya air ke dalam timbunan. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pelapis atau penutup adalah material liat atau bahan sintetik.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Material Liat </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Jenis material liat yang efektif sbagai pelapis adalah <i>bentinit</i>, karena material ini memiliki sifat mengembang dan melapisi/menutup. Akan tetapi bentonit mempunyai kecenderungan retak pada musim kemarau.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Pelapis liat ditempatkan pada material sulfida kemudian dipadatkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah terjadinya infiltrasi air ke dalam timbunan. Oleh karena itu pemadatannya harus benar-benar diperhatikan dan rata, agar tidak terjadi pengumpulan air pada suatu tempat. Upaya stabilitas lapisan lapisan pada timbunan dari erosi dan longsor dilakukan dengan memperhatikan kemungkinan penetrasi akar tanaman yang ditanam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 55.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bahan Sintetik</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dengan bahan sintetik harga dan biaya pemasangannya mahal serta rentan terhadap pelapukan kimia. Pada umumnya digunakan untuk pelapisan kegiatan tambang dalam (<i>underground</i>). Keuntungan dari bahan sintetik ini adalah dapat mencegah terjadinya infiltrasi <i>(impermeable)</i>. Bahan sintetik yang biasa digunakan adalah aspal, tar, semen, plastik film dan geotekstil.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kandungan Oksigen</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Pemakaian nitrogen, metana atau karbon sebagai gas penyelimut dapat mengurangi terjadinya air asam tambang, tetapi air asam tambang masih dapat terjadi akibat adanya oksigen terlarut dalam air. Penempatan material tanah di atas material sulfida tidak seluruhnya dapat mencegah difusi oksigen. Akan tetapi tingkat ketebalan dan kepadatan permukaan secara efektif dapat mengurangi jumlah dan laju masuknya oksigen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Pelapisan material sulfida denagn lapisan pengkonsumsi oksigen (tanah pucuk yang mengandung mikro organisme yang aktif) merupakan strategi yang baik untuk mengurangi kandungan oksigen.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Tiga (3) langkah untuk mengurangi oksigen dalam timbunan adalah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Material timbunan harus dikubur dan dilapisi dengan tanah pucuk sesegaera mungkin.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Material timbunan harus dipadatkan selama konstruksinya, terutama pada saat penempatan material sulfida.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 56.1pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar adalah sangat penting dalam mengurangi oksigen dan konveksi udara ke dalam timbunan.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Bakterisida </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Surfaktan anion, asam organik alam pengawet makanan sudah umum digunakan sebagai senyawa anti bakterial. Surfaktan bekerja dengan pelepasan ion hidrogen ke dalam membran sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan sel dan matinya bakteri. Salah satu jenis surfaktan <i>sodium laurit sulfat </i>(SLS) mampu mengurangi terbentuknya air asam tambang 60 % - 90 % dalam percobaan lapangan pada timbunan batubara buangan <i>(coal refusi)</i>. Kebanyakan dari surfaktan anionik bersifat sangat mudah larut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-69079806364399911252011-03-26T01:10:00.001+07:002011-03-30T17:21:18.825+07:00Dampak –Dampak Air Asam Tambang<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Terbentuknya air asam tambang di lokasi penambangan akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Adapun dampak negatif dari air asam tambang adalah : </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Masyarakat Di sekitar Wilayah Tambang </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dampak terhadap masyarakat disekitar wilayah tambang tidak dirasakan secara langsung akan tetapi akan dirasakan beberapa tahun kemudian karena air yang terkontaminasi dengan asam tambang banyak mengandung logam berat seperti besi, seng yang mana bila dikonsumsi oleh masyarakat secara terus menerus maka masyarakat tadi akan menderita keracunan dan dapat mengakibat lumpuh.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US"><a name='more'></a>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Biota perairan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bila air sungai terkontaminasi dengan air asam tambang maka biota di perairan akan berkurang atau mereka tidak akan bertahan hidup.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kualitas Air Permukaan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Terbentuknya air asam tambang hasil oksidasi pirit akan menyebabkan menurunnya kualitas air permukaan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kualitas Tanah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 37.4pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Tanah yang asam banyak mengandung logam berat seperti besi, tembaga seng, yang semua ini merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman, sedangkn unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman seperti fosfor, magnesium, kalsium sangat kurang. Akibatnya karena kelebihan unsur hara mikro akan menyebabkan keracunan pada tanaman, ini ditandai denagan busuknya akar tanaman sehingga tanaman menjadi layu. </span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-41749480189400059432011-03-26T01:07:00.001+07:002011-03-30T17:24:07.482+07:00Air Asam Tambang<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Air asam tambang atau dalam bahasa asing <i>Acid Mine Drainage</i> (AMD) adalah air yang terbentuk dilokasi penambangan denagn pH rendah ( pH< 6 ) sebagai dampak dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga menimbulkan masalah bagi kualitas air tanah, dimana pembentukannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu air, oksigen, dan batuan yang mengandung mineral-mineral sulfida (pirit, kalkopirit, markasit, dll).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Mineral-mineral sulfida yang berpotensi menimbulkan air asam tambang adalah :</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;"><a name='more'></a>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pirit ( FeS<sub>2 </sub>)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Marcasite ( FeS<sub>2 </sub>)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Calcopirit (CuFeS<sub>2 </sub>)</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Calcosite ( Cu<sub>2</sub>S )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Sphalerit ( ZnS )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Millerit ( NiS )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Pirotit ( Fe<sub>1-Xs</sub> (dimana 0<x><0,2) )</x></span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Arsenpirit ( FeAsS )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Cinnabar ( HgS )</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 73.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Galena ( PbS )</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Proses terjadinya Air Asam Tambang </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Air asam tambang terjadi apabila mineral-mineral sulfida yang terdapat pada batuan hasil galian teroksidasi dengan air (H<sub>2</sub>O) dan Oksigen (O<sub>2</sub>). </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">Oksidasi logam sulfida dalam membentuk asam terjadi dalam beberapa persamaan reaksi sebagai berikut :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 211px; margin-top: 4px; position: absolute; width: 78px; z-index: 251660288;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/AGOES/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif" width="78" /></span><span lang="EN-US">1. FeS<sub>2</sub> + 7/2 O<sub>2</sub> + H<sub>2</sub>O Fe<sup>=2</sup> + 2SO<sub>4</sub><sup>-2</sup> + 2H<sup>+</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 211px; margin-top: 0px; position: absolute; width: 78px; z-index: 251661312;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/AGOES/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="78" /></span><span lang="EN-US">2. Fe<sup>+2 + </sup>+ 1/4 O<sub>2</sub> + H<sup>+ </sup> Fe<sup>+3 + </sup>½ H<sub>2</sub>O </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 162px; margin-top: 3px; position: absolute; width: 78px; z-index: 251662336;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/AGOES/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" width="78" /></span><span lang="EN-US">3. Fe<sup>+3</sup> + 3H<sub>2</sub>O Fe(OH)<sub>3</sub> + 3H<sup>+</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span style="height: 12px; left: 0px; margin-left: 227px; margin-top: 3px; position: absolute; width: 55px; z-index: 251663360;"><img height="12" src="file:///C:/DOCUME%7E1/AGOES/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif" width="55" /></span><span lang="EN-US">4. FeS<sub>2</sub> + 14 Fe<sup>+3</sup> + 8 H<sub>2</sub>O 15Fe<sup>+2</sup> + 2SO<sub>4</sub><sup>-2</sup> + 16H<sup>+</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Ada tiga jenis sulfida dalam air maupun air limbah yaitu :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Total Sulfida : mencakup H<sub>2</sub>S, HS terlarut dan sulfida-sulfida logam tersuspensi yang dapat dihidrolisasi dengan asam.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Sulfida terlarut : sulfida yang tertinggal setelah padatan tersuspensi dalam contoh air dihilangkan dengan cara fluktuasi maupun pengendapan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18.7pt;"><span lang="EN-US">c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">H<sub>2</sub>S yang tidak terionisasi : H<sub>2</sub>S jenis ini dapat dihitung dari konsentrasi H<sub>2</sub>S terlarut, pH conto air dan konstanta ionisasi H<sub>2</sub>S.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Faktor-faktor kimia yang menentukan pembentukan air asam tambang ialah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">pH</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kandungan O</span><span lang="EN-US" style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">2 </span><span lang="EN-US">pada fase gas, dengan kejenuhan <100%</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kandungan O</span><span lang="EN-US" style="font-size: 8pt; line-height: 150%;">2</span><span lang="EN-US"> pada fase cair </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Akumulasi kimia dari Fe<sup>+3</sup></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Luas permukaan Sulfida </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Energi kimia yang dibutuhkan untuk menurunkan asam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Peranan bakteri</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sedangkan sifat fisik yang mempengaruhi migrasi air asam tambang ialah :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Kondisi limbah </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Permeabilitas limbah</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Keberadaan lubang air</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Tekanan lubang air</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 35.45pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Mekanisme perpindahannya </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Faktor yang mengendalikan tingkat perpindahan kontaminan adalah jumlah pengencer dan tingkat pencampuran yang membentuk air asam tambang yang pindah dari sumber ke lingkungan penerimanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span lang="EN-US">Sumber-Sumber Air Asam Tambang </span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 37.4pt;"><span lang="EN-US">air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu tambang terbuka maupun tambang dalam, umumnya keadaan ini terjadi karena unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan curah hujan yang tinggi semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam. </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Sumber-sumber air asam tambang berasal dari kegiatan sebagai berikut ;</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Air dari tambang terbuka </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan penutup sehingga unsur-unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan sulfida akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air asam tambang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Air dari pengolahan batuan buangan </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Material yang banyak terdapat limbah kegiatan penambangan adalah batuan buangan (<i>waste rock</i>). Jumlah batuan buangan ini akan semakin meningkat dengan bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai akibatnya batuan buangan yang mengandung sulfur akan berhubungan langsug dengan udara terbuka membentuk senyawa sulfur oksida selanjutnya dengan adanya air akan membentuk air asam tambang.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Air dari lokasi penimbunan batuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Timbunan batuan yang berasal batuan sulfida dapat menghasilkan air asam tambang, pH dalam yang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="EN-US">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US">Air dari unit pengolahan limbah tailing</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US">Kandungan unsur unsur sulfur di dalam tailing diketahui mempunyai potensi dalam membentuk air asam tambang dalam tailing pond ini biasanya cukup tinggi karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air yang bersifat asam yag dibuang ke dalamnya. Air yang masuk ke dalam tailing pond yang bersifat asam tersebut diperkirakan akan menyebabkan limbah asam bila merembes keluar dari tailing pond.</span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-66067463667537058922011-02-26T01:46:00.000+07:002011-02-26T01:46:45.483+07:00METODA-METODA DALAM PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cadangan batubara (<i>coal reserves</i>) merupakan hal penting dalam menentukan penambangan endapan dengan ekonomis. Tingkat kepastian cadangan terestimasi menentukan resiko kelayakan ekonomi tambang dan garansi bagi pengembalian modal (<i>capital investment</i>). Estimasi sumberdaya batubara (<i>coal resources</i>) dan cadangan meliputi klasifikasi (kategorisasi) dari<span> </span>kalkulasi sumberdaya batubara dan cadangan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perhitungan cadangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ini </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">merupakan hal yang paling vital dalam kegiatan eksplorasi.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perhitungan yang dimaksud di sini dimulai dari sumberdaya sampai pada cadangan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang dapat di </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tambang yang merupakan tahapan akhir dari proses eksplorasi. Hasil perhitungan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">cadangan tertambang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi apakah sebuah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kegiatan penambangan yang direncanakan layak </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">untuk di tambang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atau tidak.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Adapun metode perhitungan cadangan antara lain :</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 2cm; text-align: justify; text-indent: -14.15pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode </span></b><b><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Cross Section</span></i></b><b><i><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masih sering dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari perhitungan. Hasil perhitungan secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk mengecek hasil perhitungan yang lebih canggih dengan menggunakan komputer.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Isoline (Metode Kontur)</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum dikena</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">l.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Model Blok (Grid)</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aspek yang paling penting dalam perhitungan cadangan adalah metode penaksiran,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">terdapat bermacam-macam metode penaksiran yang bisa dilakukan yaitu metode</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">klasik yang terdiri dari NNP (<i>Neighborhood Nearest Point</i>) dan IDW (<i>Inverse Distance</i></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Weighting</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">) serta metode non klasik yaitu penaksiran dengan menggunakan Kriging.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Metode Kriging adalah yang paling baik dalam hal ketepatan penaksirannya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">(interpolasi), metode ini sudah memasukkan aspek spasial (posisi) dari titik referensi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">yang akan digunakan untuk menaksir suatu titik tertentu. </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
</span></div><div style="text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> <div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode Poligon </span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(<i>area of influence</i>)</span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 31.05pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda poligon ini merupakan metoda perhitungan yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">konvensional. Metoda ini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">umum diterapkan pada endapan-endapan yang relatif homogen dan mempunyai</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">geometri yang sederhana.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 54pt; text-align: justify; text-indent: 31.05pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kadar pada suatu luasan di dalam poligon ditaksir dengan nilai conto yang berada di</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tengah-tengah poligon sehingga metoda ini sering disebut dengan metoda poligon</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">daerah pengaruh (<i>area of influence</i>). Daerah pengaruh dibuat dengan membagi dua</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">jarak antara dua titik conto dengan satu garis sumbu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.<b> <a href="http://www.blogger.com/%20%09%20http://www.ziddu.com/download/13958230/Metodeperhitungancadanganbatubara.docx.html">Selengkapnya...</a></b><a href="http://www.blogger.com/goog_705621131"><br />
</a></span></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"></span></m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div> </div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 2cm; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-19518382259333828772011-02-26T01:33:00.000+07:002011-02-26T01:33:46.576+07:00METODA LOGGING GEOFISIK DALAM EKSPORASI BATUBARA<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">maka hadirlah survey geofisika tahanan jenis yang merupakan suatu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">metode yang dapat memberikan gambaran susunan dan kedalaman</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lapisan batuan dengan mengukur sifat kelistrikan batuan. Loke (1999)</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengungkapkan bahwa survey geofisika tahanan jenis dapat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menghasilkan informasi perubahan variasi harga resistivitas baik arah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lateral maupun arah vertical. Metode ini memberikan injeksi listrik</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam bumi, dari injeksi tersebut maka akan mengakibatkan medan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">potensial sehingga yang terukur adalah besarnya kuat arus (I) dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">potensial (ΔV), dengan menggunakan survey ini maka dapat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">memudahkan para geologist dalam melakukan interpretasi keberadaan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">cebakan-cebakan batubara dengan biaya eksplorasi yang relatif murah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Logging geofisik berkembang dalam ekplorasi minyak bumi untuk</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">analisa kondisi geologi dan reservior minyak. Logging geofisik untuk eksplorasi batubara dirancang tidak hanya untuk mendapatkan informasi geologi, tetapi untuk memperoleh berbagai data lain, seperti kedalaman, ketebalan dan kualitas lapisn batubara, dan sifat geomekanik batuan yang menyertai penambahan batubara. Dan juga mengkompensasi berbagai masalah yang tidak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">terhindar apabila hanya dilakukan pengeboran, yaitu pengecekan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kedalaman sesungguhnya dari lapisan penting, terutama lapisan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">batubara atau sequence rinci dari lapisan batubara termasuk parting</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dan lain</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lain.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;"><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jenis dan Prinsip Logging Geofisik</span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari sekian banyak prinsip logging yang ada, yang paling sering</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">digunakan adalah resistansi listrik, kecepatan gelombang elastis dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">radioaktif. Untuk eksplorasi batubara, logging densitas adalah yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">paling efektif dan kombinasi logging densitas dan sinar gama adalah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">yang direkomendasi untuk menentukan sifat geologi sekitar lapisan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">batubara. Setiap logging mempunyai keistimewaannya masing-masing,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">oleh karena itu lebih baik melakukan kombinasi logging untuk analisa</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menyeluruh.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Log Sinar Gam</span></i><i><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kekuatan radiasi sinar gam</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a adalah </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lebih </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kuat dari mudstone dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <span lang="EN-US">lebih </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lemah dari sandstone. Terutama yang dari mudstone laut</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">menunjukan nilai yang ekstra tinggi, sedangkan yang dari lapisan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">batubara lebih rendah pada sandstone. Log sinar ga</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ma</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dikombinasikan dengan log utama, seperti log densitas, netron dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">gelombang bunyi, digunakan untuk memastikan batas antara lapisan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">penting, seperti antara lapisan batubara dengan langit-langit atau</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lantai.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Log Densitas</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sinar ga</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ma dari sumber radioaktif dipancar oleh tumbukan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dengan elektron di dalam lapisan tanah dan energi sinar gam</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a akan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hilang kepada elektron untuk setiap tumbukan (<i>efek compton</i>).</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Densitas elektron di dalam material sebanding dengan densitas</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">curahan atau ma</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">s</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sa (<i>bulk or mass density</i>) material.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Log Netron</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada waktu netro berkecepatan tinggi menyebar ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lapisan tanah, terjadi tumbukan berulang-ulang dengan inti atom</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">material pembentuk lapisan tanah yang mengakibatkan hilangnya</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">energi dan menjadi netron termal berkecepatan rendah. Kehilangan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">energi terbesar terjadi pada waktu tumbukan dengan inti atom unsur</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hidrogen yang massanya sama dengan netron. Sehingga,</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pengurangan kecepatan netron ditentukan oleh kerapatan inti atom</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hidrogen di dalam lapisan tanah. Secara umum, kerapatan inti atom</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hidrogen pada batuan sebanding dengan jumlah kandungan cairan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(air) di dalam material. Apabila diasumsikan, bahwa porositas pada</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">batuan diisi oleh air, maka kerapatan inti atom hidrogen sebanding</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dengan porositas batuan. Berdasarkan prinsip ini, maka distribusi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">netron termal yang diukur berbanding terbalik dengan distribusi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">porositas lapisan tanah.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Angka pengukuran tersebut, biasanya besar untuk sandstone dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kecil untuk mudstone. Dengan kata lain, porositas tampak kecil </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">u</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ntuk</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sandstone dan besar untuk mudstone. Karena ker</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">patan inti atom</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hidrogen pada batubara tinggi, maka pada log netron menunjukan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">nilai yang kecil dan mudah membedakan dengan batuan lain.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi, kadang kala sulit untuk mengenal batas yang jelas apabila</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">penting atau langit-langit/lantai terdiri dari batuan yang banyak</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">mengandung karbon seperti coaly shale.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>d.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Log Resistansi</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Log resistansi normal dirancang untuk mengukur suatu potensial</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">listrik pada elektroda pengukur, M, selama arus listrik konstan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dialirkan ke dalam lapisan tanah melalui elektroda A dan potensial</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tersebut dokonversi kepada resistensi tampak berdasarkan hukum</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ohm dan konfigurasi penempatan elektroda.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Guard electroda logging dirancang untuk mengukur resistansi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">lapisan tanah setelah memusatkan distribusi arus listrik ke</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">dalam</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">bagian tertentu dari lapisan tanah dengan menggunakan elektroda</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">tambahan. Dengan demikian akan menaiokan akurasi resistensi dan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kemapuan pengukuran di lapisan tipis. Metoda pengukuran ini</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">disebut juga sebagai laterolog.</span></div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -7.1pt;"><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>e.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span></i><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Log Gelombang Bunyi (Sonic Log)</span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 1cm;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sonic log yang digu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">na</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">saat</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> ini kebanyakan tipe BHC (bore</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">hole compensated). Metoda ini dapat mengurangi efek pemalsuan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(spurious) pada perubahan ukuran lubang dan juga mengko</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">m</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">pensasi</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">kesalahan karena kemiringan sonde. Karena BHC menggunakan satu</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">transmitter di</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">atas dan satu transmitter di bawah dua pasang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">penerima (receiver), dan interval waktu perambatan gelombang yang</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">diterima kedua set receiver dirata-ratakan. <a href="http://www.blogger.com/%20%09%20http://www.ziddu.com/download/13958237/LoggingGeofisikUntukEksplorasiBatubara.docx.html">Selengkapnya...</a></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-70195639645882779432011-02-26T00:35:00.001+07:002011-02-26T00:38:28.308+07:00Handbook Komatsu<a href="http://www.ziddu.com/download/13878400/25234396-Handbook-Komatsu-Edition27.pdf.html"><b>Download Handbook Komatsu</b></a>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-20314957819281455302011-02-26T00:31:00.001+07:002011-02-26T00:36:28.296+07:00Caterpillar Performance Handbook<b><a href="http://www.ziddu.com/download/13839077/Caterpillar_Performance_Handbook_Edition_38.pdf.html">Download Caterpillar Performance Handbook</a></b>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-63651040533917813102011-02-15T19:13:00.001+07:002011-02-15T19:19:50.161+07:00METODE GROUND PENETRATING RADAR<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Metode GPR dikembangkan sebagai salah satu alat bantu untuk meneliti objek-objek bawah permukaan bumi yang relatif dangkal dan rinci bila menggunakan frekuensi rendah, dan objek-objek pada kedalaman yang besar bila menggunakan frekuensi tinggi. Metode ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode-metode lain dalam hal keakuratannya, selain itu <i>geophone </i>dapat dikontakkan langsung ke dalam tanah <i>(ground-based</i>. GPR dapat pula digunakan untuk berbagai keperluan seperti penelitian aquiver air tanah, fosil arkeologi, eksplorasi bahan-bahan mineral, pipa dan utilitas bawah permukaan lainnya. Dengan semakin disadari pentingnya data-data tentang objek-objek bawah permukaan untuk menunjangan pembangunan infrastruktur terutama dikota-kota besar, maka metode GPR merupakan salah satu bentuk yang paling tepat.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Prinsip penggunaan metode ini tidak jauh berbeda dengan metode seismik pantul, suatu sistem radar terdiri dari sebuah pembangkit sinyal, antena pengirim (transmitter) dan antena penerima <i>(receiver)</i>. Sinyal radar ditransmisikan sebagai pulsa-pulsa yang berfrekuensi tinggi ≥ 500 MHz, umumnya antara 900 MHz sampai 1 GHz.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="EN-US">Gelombang yang dikirimkan bergerak dengan kecepatan tinggi dan melewati media bawah permukaan. Gelombang tersebut dapat diserap oleh media, dapat pula dipantulkan kembali. Gelombang akan diterima oleh receiver dalam selang waktu tertentu dalam beberapa puluh hingga ribuan nanosekon. Lama waktu tempuh tersebut tergantung pada keadaan media yang dilewati oleh media tersebut.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IT">Mode konfigurasi antena <i>transmitter</i> dan <i>receiver</i> pada GPR terdiri dari mode monostatik dan bistatik. Mode monostatik yaitu bila transmitter dan receiver digabung dalam satu antena, sedangkan mode bistatik adalah bila kedua antenna tersebut memiliki jarak pemisah yang disebut <i>offset.</i></span><i><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"> Receiver</span></i> diatur untuk dapat melakukan <i>scan</i> secara normal mencapai 32 hingga 512 scan perdetik. Setiap hasil scan akan ditampilkan dalam layer monitor sebagai fungsi waktu <i>two-way travel time</i>, yaitu waktu yang diperlukan oleh sinyal untuk menempuh jarak dari <i>transmitter</i> menuju target dan dipantulkan kembali menuju <i>receiver</i>. <a href="http://www.blogger.com/%09http://www.ziddu.com/download/13814683/METODEGROUNDPENETRATINGRADAR.doc.html">Download selengkapnya.</a> </div><span lang="IT" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;"></span><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin: 12pt 0cm 0.0001pt 18.7pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-3536295023995455612010-02-27T04:58:00.001+07:002010-02-27T05:04:13.469+07:00PROSES PEMBENTUKAN BATUBARA<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center"> <p class="MsoNormal" align="center" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt; text-align:center;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Batubara terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang mengalami proses pembusukan, pemampatan dan proses perubahan sebagai akibat bermacam-macam pengaruh kimia dan fisika. Proses pembentukan dari sisa-sisa tumbuhan menjadi gambut kemudian menjadi batubara muda sampai batubara tua tarbagi dalam dua tahap :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height:normal; mso-list:l0 level1 lfo2"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Tahap Biokimia</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Pada tahap ini terjadi proses pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang disebabkan oleh kerja bakteri anaerob. Produk dari proses ini adalah gambut, sehingga tahap ini sering disebut tahap penggambutan (patification).</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l0 level1 lfo2"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Tahap Geokimia</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Tahap ini disebut sebagai proses pembatubaraan (coalification), hal ini ditunjukkan dengan bertambah gelapnya warna dari massa pembentuk batubara, naiknya tingkat kekerasan, dan terjadinya perubahan tekstur. Pada proses ini terjadi proses peubahan dari gambut menjadi lignit, sub-bituminus dan antrasit menjadi menjadi meta-antrasit.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt;text-align: justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Adapun urutan proses pembentukan batubara sebagai berikut :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height:normal; mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Gambut. </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Gambut merupakan tumbuhan yang telah mati dan mengalami dekomposisi sebagian serta terakumulasi dalam payau. Pada waktu pengambilannya, kandungan airnya antara 80% - 90% tetapi setelah dikeringkan di udara terbuka kandungan airnya hanya 5% - 6%. Gambut cocok untuk dijadikan bahan bakar, hanya saja nilai kalorinya kecil.gambut kering dapat dibuat menjadi briket dengan proses tekan ataupun dengan menggunakan zat pengikat seperti tar.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Lignit</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Lignit biasanya mengandung sedikit material kayu dan mempunyai struktur yang lebih kompak jika dibandingkan dengan gambut. Lignit yang baru di tambang mempunyai kandungan air antara 20-24 % dengan nilai kalori 3056-4611 kal/gram, sedangkan untuk lignit bebas air dan abu berkisar antara 10000-11100 kal/gram.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Sub bituminus</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Batubara jenis ini biasanya berwarna hitam mengkilap seperti kilapan logam, tetapi karakternya sering berubah. Pada waktu di tambang, nilai kalorinya sekitar 4440-6110 kal/gram dengan kandungan air mencapai 40 %.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Bituminus</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Batubara jenis ini memiliki nilai kalori antara 4440-8330 kal/gram. Batubara jenis ini digolongkan dalam beberapa sub-kelas berdasarkan peran dan keragamannya yaitu : bituminus dengan kandungan zat terbang tinggi, menengah, dan rendah.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">5.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Semi antrasit</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Batubara jenis ini memiliki karakter antara batubara bituminus dengan kandungan zat terbang tinggi dengan antrasit,yaitu berkisar antara 8-14 %, sehingga batubara jenis ini lebih mudah terbakar dibandingkan dengan antrasit dengan nyala sedikit kekuning-kuningan.</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom: .0001pt;mso-add-space:auto;text-align:justify;text-indent:-18.0pt;line-height: normal;mso-list:l1 level1 lfo1"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">6.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;">Antrasit</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom:0cm;margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto;text-align:justify;line-height:normal"><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;font-family:">Biasa disebut batubara keras. Sifat dari antarsit ini ditentukan oleh susunan keteraturan molekul dan derajat kilap. Antrasit memiliki nilai kalori tinggi antara 7200-7780 kal/gram dengan nyala biru pucat dan bebas asap.</span></p><span lang="EN-US" style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"></span><p></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-46812978123719531682009-10-18T02:55:00.000+07:002009-10-18T02:56:36.935+07:00PENGOLAHAN DATA SEISMIK<p class="MsoNormal" align="center" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengolah data rekaman di lapangan dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi. Tujuan dari pengolahan data seismik ini antara lain:</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent:-18.0pt;line-height:150%; mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family: Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">untuk meningkatkan signal to noise ratio (S/N) </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family: Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">untuk memperoleh resolusi yang lebih tinggi dengan mengadaptasikan bentuk gelombang sinyal </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family: Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">mengisolasi sinyal-sinyal yang diinginkan (mengisolasi sinyal refleksi dari multiple dan gelombang-gelombang permukaan) </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family: Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">untuk memperoleh gambaran yang realistik dengan koreksi geometri </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent:-18.0pt;line-height:150%; mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family:Symbol;mso-bidi-font-family: Symbol;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">untuk memperoleh informasi-informasi mengenai bawah permukaan (kecepatan, reflektivitas, dll).<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Urutan pengolahan data seismik :<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">1.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Field Tape </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Data seismik direkam ke dalam pita magnetik dengan standar format tertantu. Standarisasi ini dilakukan oleh SEG (Society of Exploration Geophysics). Magnetic tape yang digunakan biasanya adalah tape dengan format: SEG-A, SEG-B, SEG-C, SEG-D, dan SEG-Y. Format data terdiri dari header dan amplitudo. Header berisi informasi mengenai survei, project dan parameter yang digunakan dan informasi mengenai data itu sendiri </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">2.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Demultiplex </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Data seismik yang tersimpan dalam format multiplex dalam pita magnetik lapangan sebelum diperoses terlebih dahulu harus diubah susunannya. Data yang tersusun berdasarkan urutan pencuplikan disusun kembali berdasarkan receiver atau channel (demultiplex). Proses ini dikenal dengan demultiplexing. </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">3. Gain Recovery </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Akibat adanya penyerapan energi pada lapisan batuan yang kurang elastis dan efek divergensi sferis maka data amplitudo (energi gelombang) yang direkam</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">mengalami penurunan sesuai dengan jarak yang ditempuh. Untuk menghilangkan efek ini maka perlu dilakukan pemulihan kembali energi yang hilang sedemikian rupa sehingga pada setiap titik seolah-olah datang dengan jumlah energi yang sama. Proses ini dikenal dengan istilah Automatic Gain Control (AGC) sehingga nantinya menghasilkan kenampakan data seismik yang lebih mudah diinterpretasi. </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">4. Editing dan Muting<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Editing adalah proses untuk menghilangkan semua rekaman yang buruk, sedangkan mute adalah proses untuk menghilangkan sebagian rekaman yang </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">diperkirakan sebagai sinyal gangguan seperti ground roll, first break dan lainnya yang dapat mengganggu data </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">5. Koreksi statik </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh topografi (elevasi shot dan receiver) sehingga shot point dan receiver seolah-oleh ditempatkan pada datum yang sama. </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">6. Dekonvolusi </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Dekonvolusi dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi pengaruh ground <i>roll, multiple, reverberation, ghost serta memperbaiki bentuk wavelet yang kompleks </i>akibat pengaruh noise. Dekonvolusi merupakan proses invers filter karena konvolusi merupakan suatu filter. Bumi merupakan low pass filter yang baik sehingga sinyal impulsif diubah menjadi wavelet yang panjangnya sampai 100 ms. Wavelet yang terlalu panjang mengakibatkan turunnya resolusi seismik karena kemampuan untuk membedakan dua event refleksi yang berdekatan menjadi berkurang. </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">7. Analisis Kecepatan<span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Tujuan dari analisis kecepatan adalah untuk menentukan kecepatan yang sesuai untuk memperoleh stacking yang terbaik. Pada grup trace dari suatu titik pantul, sinyal refleksi yang dihasilkan akan mengikuti bentuk pola hiperbola. Prinsip dasar analisa kecepatan pada proses stacking adalah mencari persamaan hiperbola yang tepat sehingga memberikan stack yang maksimum</span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">8. Koreksi Dinamik/Koreksi NMO </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Koreksi ini diterapkan untuk mengoreksi efek adanya jarak offset antara shot <i>point dan receiver pada suatu trace yang berasal dari satu CDP (Common Depth Point). </i>Koreksi ini menghilangkan pengaruh offset sehingga seolah-olah gelombang pantul datang dalam arah vertikal (normal incident)<span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-spacerun:yes"> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">9. Stacking </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Stacking adalah proses penjumlahan trace-trace dalam satu gather data yang bertujuan untuk mempertinggi sinyal to noise ratio (S/N). Proses ini biasanya dilakukan berdasarkan CDP yaitu trace-trace yang tergabung pada satu CDP dan telah dikoreksi NMO kemudian dijumlahkan untuk mendapat satu trace yang tajam dan bebas noise inkoheren </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">10. Migrasi </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>Migrasi adalah suatu proses untuk memindahkan kedudukan reflektor pada posisi dan waktu pantul yang sebenarnya berdasarkan lintasan gelombang. Hal ini disebabkan karena penampang seismik hasil stack belum mencerminkan kedudukan yang sebenarnya, karena rekaman normal incident belum tentu tegak lurus terhadap bidang permukaan, terutama untuk bidang reflektor yang miring. Selain itu, migrasi juga dapat menghilangkan pengaruh difraksigelombang yang muncul akibat adanya struktur-struktur tertentu (patahan, lipatan) </span></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-94315354235775762009-10-18T02:54:00.000+07:002009-10-18T02:55:32.076+07:00INTERPRETASI DATA SEISMIK<p class="MsoNormal" align="left" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Tujuan dari interpretasi seismik secara umum menurut adalah untuk mentransformasikan profil seismik refleksi stack menjadi suatu struktur kontinu/model geologi secara lateral dari subsurface </span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt; line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Tujuan khusus dari interpretasi data seismik antara lain : </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:-14.2pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">1.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Pemetaan Struktur-Struktur Geologi </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Untuk pemetaan struktur-struktur geologi pada data seismik, posisi horizon-horizon utama dan gangguan dipetakan dan bentuk serta posisi sesar diidentifikasi.Tujuannya adalah untuk memperoleh profil geologi dan untuk memperoleh kedalaman horizon serta gangguan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:-14.2pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>2.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Analisis Sekuen Seismik </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">Tujuan utama dari analisis sekuen seismik adalah : </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">•<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Mengidentifikasi batas-batas sekuen pada data seismik </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">•<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Menentukan sekuen pengendapan dalam waktu </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;line-height:150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt">•<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Menganalisis fluktuasi muka air laut </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:-14.2pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span>3.<span style="mso-spacerun:yes"> </span>Analisis Fasies Seismik </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:-14.2pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%;mso-font-kerning:0pt"><span style="mso-spacerun:yes"> </span><span style="mso-tab-count:1"> </span>Sekuen seismik dapat juga untuk menyelidiki karakteristik refleksi di dalam suatu sekuen, yang berhubungan dengan seismik fasies. Tidak hanya waktu sekuen sendimentasi yang diperoleh namun juga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan yang dapat menggambarkan tentang lingkungan pengendapannya. Tujuan interpretasi seismik khusus dalam eksplorasi minyak dan gas bumi adalah untuk menentukan tempat-tempat terakumulasinya (struktur cebakan-cebakan) minyak dan gas. Minyak dan gas akan terakumulasi pada suatu tempat jika memenuhi tiga syarat, yaitu: </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-indent:-18.0pt;line-height:150%; mso-list:l0 level1 lfo1" align="justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">a.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">Adanya Batuan sumber (source rock), adalah lapisan-lapisan batuan yang merupakan tempat terbentuknya minyak dan gas, </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-indent:-18.0pt;line-height: 150%;mso-list:l0 level1 lfo1" align="justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">b.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">Batuan Reservoir yaitu batuan yang permeabel tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi setelah bermigrasi dari batuan sumber, </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="text-indent:-18.0pt;line-height:150%; mso-list:l0 level1 lfo1" align="justify"><span style="'mso-fareast-font-family:"><span style="mso-list:Ignore">c.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="font-size:12.0pt;line-height:150%; mso-font-kerning:0pt">Batuan Penutup, adalah batuan yang impermeabel<span style="mso-spacerun:yes"> </span>sehingga minyak yang sudah terakumulasi dalam batuan reservoir akan tetap tertahan di dalamnya dan tidak bermigrasi ke tempat yang lain. </span></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-74800706788901298642009-10-18T02:51:00.001+07:002009-10-18T02:57:30.756+07:00AKUISISI DATA SEISMIK<p class="MsoNormal" align="justify" style="text-align:center;line-height:150%"><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Akuisisi data seismik merupakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data seismik, sejak dari survey pendahuluan dengan menggunakan survey detail. Teknik-teknik pengukuran seismik ini meliputi :</span></span><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="line-height:150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">1.</span></span><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Sistem Perekaman Seismik </span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:21.25pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Tujuan utama akuisisi data seismik adalah untuk memperoleh pengukuran travel time dari sumber energi ke penerima. Keberhasilan akusisi data bisa bergantung pada jenis sumber energi yang dipilih. Sumber energi seismik dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber impulsif dan vibrator. </span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:1.0cm;text-indent:-14.15pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">a. </span></span><i><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Sumber impulsif</span></span></i><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> adalah sumber energi seismik dengan transfer energinya terjadi secara sangat cepat dan suara yang dihasilkan sangat kuat, singkat dan tajam. Sumber energi impulsif untuk akuisisi data seismik yang digunakan untuk akusisi data seismik di laut adalah air gun.</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:1.0cm;text-indent:-14.15pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">b. </span></span><i><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Sumber energi vibrator</span></span></i><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> merupakan sumber energi dengan durasi beberapa detik. Panjang sinyal input dapat bervariasi. Gelombang outputnya berupa gelombang sinusoidal. Seismik refleksi resolusi tinggi menggunakan vibrator dengan frekuensi 125 Hz atau lebih. </span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Perekaman data seismik melibatkan detektor dan amplifier yang sangat sensistif serta</span></span><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">magnetik tape recorder. Alat untuk menerima gelombang-gelombang refleksi untuk survei seismik di laut adalah hidrophone. Hidrophone merespon perubahan tekanan.Hidrophone terdiri atas kristal piezoelektrik yang terdeformasi oleh perubahan tekanan air. Hal ini akan menghasilkan beda potensial output.</span></span><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="line-height:150%" align="justify"><span style="mso-spacerun:yes"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></span><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">2. Prosedur Operasional Seismik Laut </span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Akuisisi data seismik laut dilakukan untuk memetakan struktur geologi di bawah laut dengan menggunakan peralatan yang cukup rumit seperti: streamer, air gun, perlengkapan navigasi dll.</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Dalam praktiknya akuisisi seismik laut terdiri atas beberapa komponen: kapal utama, gun, streamer, GPS, kapal perintis dan kapal pengawal dan kadang-kadang perlengkapan gravity (ditempatkan di dalam kapal) dan magnetik yang biasanya ditempatkan 240 meter di belakang kapal utama (3 meter di dalam air)</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Di dalam kapal utama terdapat beberapa departemen: departemen perekaman (recording), navigasi, seismik processing, teknisi peralatan, ahli komputer, departemen yang bertanggung jawab atas keselamatan dan kesehatan kerja, departemen lingkungan, dokter, juru masak, dan kadang-kadang di lengkapi dengan departemen survey gravity dan magnetik, dll. Jumlah orang yang terlibat dalam keseluruhan operasi berjumlah sekitar 40 orang.</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, selama operasi ini disertai pula dua buah kapal perintis (chase boat) yakni sekitar 2 mil di depan kapal utama. Selain bertanggung jawab membersihkan lintasan yang akan dilewati (membersihkan rumpon, perangkap ikan, dll) , kapal perintis bertugas untuk menghalau kapal-kapal yang dapat menghalagi operasi ini. Selain itu di belakang streamer, terdapat juga sebuah kapal pengawal.</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Operasi akuisisi data seismik memakan waktu dari mulai beberapa minggu sampai beberapa bulan, tergantung pada 'kesehatan' perangkat yang digunakan, musim, arus laut, dll.</span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left:14.2pt;text-indent:35.45pt;line-height: 150%" align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;">Quality Control dari operasi ini harus betul-betul diperhatikan, seperti apakah semua hidrophone bekerja dengan baik, apakah air gun memiliki tekanan yang cukup, apakah streamer dan air gun berada pada kedalaman yang dikehendaki, apakah feather tidak terlalu besar, dll. Hal ini disebabkan karena biaya untuk akuisisi seismik laut ini sangatlah mahal. </span></span></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="line-height:150%" align="justify"><o:p><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></o:p></p><div align="justify"><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></div><p class="MsoNormal" style="line-height:150%" align="justify"><o:p><span style="font-family:times new roman;"><span style="font-size:100%;"> </span></span></o:p></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-40185274332869093862009-10-17T23:41:00.002+07:002011-01-26T14:24:17.804+07:00Pengertian Gelombang Seismik<div style="color: white;"><style>
<!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:IN; mso-bidi-language:AR-SA;} p {mso-style-unhide:no; margin-top:3.0pt; margin-right:0cm; margin-bottom:3.0pt; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:9.0pt; font-family:"Arial","sans-serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Cordia New"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} -->
</style> </div><div style="color: white; text-align: justify;"><div style="text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismi</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">k</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (palu, ledakan, dan lain-lain). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam tanah. </span><div> </div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span></span>Eksperimen seismik aktif pertama kali dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang dikenal sebagai gelombang permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk beriak (menimbulkan gelombang). Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho. </span><div style="text-align: justify;"> </div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span></span>Pemakaian awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.</span><div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>TH</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:ApplyBreakingRules/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
mso-bidi-font-size:14.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><b><span> </span></b></span><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda Dasar Seismik.</span></b><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terdapat dua macam metode dasar seismik yang sering digunakan, yaitu seismik refraksi dan seismik refleksi.<a href="" name="Seismik_refraksi"></a> </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> 1. Seismik refraksi</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda seismik </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Refraksi&action=edit&redlink=1" title="Refraksi (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">refraksi</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mengukur </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gelombang_datang&action=edit&redlink=1" title="Gelombang datang (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gelombang datang</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> yang dipantulkan sepanjang </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Formasi_geologi&action=edit&redlink=1" title="Formasi geologi (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">formasi geologi</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Air_tanah&action=edit&redlink=1" title="Air tanah (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">air tanah</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan bagian paling atas formasi </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bantalan_batuan&action=edit&redlink=1" title="Bantalan batuan (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">bantalan batuan</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> cadas. </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Grafik" title="Grafik"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">Grafik</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Waktu" title="Waktu"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">waktu</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> datang </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang" title="Gelombang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gelombang</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pertama seismik pada masing-masing geofon memberikan informasi mengenai kedalaman dan lokasi dari horison-horison geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penampang_silang&action=edit&redlink=1" title="Penampang silang (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">penampang silang</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> untuk menunjukkan kedalaman dari </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muka_air_tanah&action=edit&redlink=1" title="Muka air tanah (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">muka air tanah</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span> </div><div style="color: white; text-align: justify;">2. Seismik refleksi<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div style="color: white; text-align: justify;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Metoda seismik </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Refleksi&action=edit&redlink=1" title="Refleksi (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">refleksi</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mengukur waktu yang diperlukan suatu </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Impuls&action=edit&redlink=1" title="Impuls (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">impuls</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Suara" title="Suara"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">suara</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> untuk melaju dari </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sumber_suara&action=edit&redlink=1" title="Sumber suara (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">sumber suara</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, terpantul oleh batas-batas </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Formasi_geologi&action=edit&redlink=1" title="Formasi geologi (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">formasi geologi</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">, dan kembali ke </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Permukaan_tanah&action=edit&redlink=1" title="Permukaan tanah (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">permukaan tanah</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada suatu </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Geophone&action=edit&redlink=1" title="Geophone (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">geophone</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">. Refleksi dari suatu </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Horison_geologi&action=edit&redlink=1" title="Horison geologi (belum dibuat)"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">horison geologi</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> mirip dengan </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gema" title="Gema"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">gema</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> pada suatu muka </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tebing" title="Tebing"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">tebing</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> atau </span><span lang="EN-US"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jurang" title="Jurang"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%; text-decoration: none;">jurang</span></a></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">.Metoda seismic refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan Explorasi perminyakan, penetuan sumber gempa ataupun mendeteksi struktur lapisan tanah.</span> <div> </div><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span>Dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasar kontras parameter elastisitas medium. </span> <div style="background: none repeat scroll 0% 0% white; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div></div><div class="MsoNormal" style="color: white; font-family: times new roman; line-height: 150%;"><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-87582814392163447732009-10-13T03:17:00.000+07:002009-10-13T03:22:04.335+07:00PENGERTIAN BATUBARA<p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">Batubara adalah benda padat yang mengandung karbon, hydrogen, dan oksigen dalam kombinasi kimia dengan sedikit kandungan unsur sulfur dan nitrogen, yang terdapat di dalam lapisan kulit bumi yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang telah mengalami metamorphosis dalam kurun waktu yang lama. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify;text-indent:36.0pt"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">Batubara merupakan salah satu bahan bakar yang digunakan selain minyak bumi dan gas serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar energi maupun bahan baku industri. Sifat terpenting dari batubara ini berhubungan erat dengan proses pembakaran. Dalam kondisi normal (ada udara), proses pembakaran batubara akan menghasilkan energi dan sisanya berupa abu. Sedangkan pada proses pembakaran tanpa udara (karbonisasi) akan menghasilkan produk berupa kokas, tar, dan lainnya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;">Dalam proses pembakarannya, batubara akan terurai menjadi :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left:35.45pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Uap air </span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:35.45pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Zat terbang (volatile matter), terdiri dari :</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:2.0cm;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l2 level1 lfo2"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Gas, antara lain H</span><span style="'font-size:8.0pt;line-height:115%;font-family:">2</span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">, CO, CO</span><span style="'font-size:8.0pt;line-height:115%;font-family:">2</span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">, dan hidrokarbon ringan</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:2.0cm;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l2 level1 lfo2"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Cairan dan hidrokarbon berat</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:2.0cm;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l2 level1 lfo2"><span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:Symbol;mso-fareast-font-family: Symbol;mso-bidi-font-family:Symbol"><span style="mso-list:Ignore">·<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Tar, terdiri dari senyawa hidrokarbon berat</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left:35.45pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Kokas, berupa padatan karbon</span></p> <p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left:35.45pt;mso-add-space: auto;text-align:justify;text-indent:-21.25pt;mso-list:l0 level1 lfo1"><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Abu, terdiri dari oksida anorganik</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;">Sedangkan dalam proses pembakaran batubara itu sendiri akan berlangsung tahapan-tahapan sebagai berikut :</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">1.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Pemanasan partikel batubara yang berasal dari radiasi, konveksi, dan konduksi dari lingkungan tambang.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">2.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Pengeluaran zat terbang (volatile matter).</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">3.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Pencampuran zat terbang dengan oksigen dan reaksi pembakarannya.</span></p><p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-list:Ignore">4.<span style="'font:7.0pt"> </span></span></span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;">Difusi oksigen ke dalam sisa arang dan pembakarannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;">Reaksi pembakaran tersebut adalah reaksi antara oksigen dengan unsur-unsur dalam batubara yang dapat terbakar seperti karbon, hydrogen, nitrogen, dan sulfur yang akan menghasilkan CO</span><span style="'font-size:8.0pt;line-height:115%;font-family:">2</span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">, H</span><span style="'font-size:8.0pt;line-height:115%;font-family:">2</span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:">O, NO, dan SO</span><span style="'font-size:8.0pt;line-height:115%;font-family:">2</span><span style="'font-size:12.0pt;line-height:">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align:justify"><span style="'font-size:12.0pt;"><span style="mso-tab-count: 1"> </span>Sifat kimia dari batubara ditentukan oleh jenis dan jumlah unsur kimia yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan asalnya. Faktor dan kondisi yang menyebabkan perubahan pada batubara antara lain bakteri pembusuk, temperatur, tekanan, dan waktu yang lama.</span></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-39406985615241345212009-08-18T22:01:00.002+07:002009-10-13T02:33:25.351+07:00Aspek-Aspek Kesalahan Dalam Survey Tambang<style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cordia New"; panose-1:2 11 3 4 2 2 2 2 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:16777219 0 0 0 65537 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:14.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Cordia New"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Cordia New"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">Kegiatan survey di tambang tidak juga terlepas dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, baik itukesalahan random, kesalahan sistematis, dan kesalahan karena factor manusia (human error). Kesalahan ini bisa saja terjadi setiap saat, baik itu pada tahap ekplorasi, pengukuran topografi dan pengukuran untuk pembuatan model cadangan material, ataupun pada tahap Eksploitasi -Pemasangan design tambang dan pengukuran topografi progress tambang.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">Kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan tidak hanya terjadi pada proses pengukuran lapangan saja, dapat juga terjadi pada proses prosesing data-penggunaan system koordinat dan transformasinya, penyajian data dalam bentuk peta. Kesalahan survey dalam penambangan berarti akan menyajikan data dan gambaran/peta yang salah, akibat kesalahan ini akan merambat pada kesalahan- kesalahan aplikasi penambangan yang antara lain:</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">1. Kesalahan data-data survey dalam kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokas pengeboran dan study outcrop akan menyebabkan kesalahan dalam membuat model cadangan material tambang serat kesalahan dalam menentukan besaran cadangan terkira dan terukur suatu tambang.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">Kesalahan ini akan menyebabkan analisa dalam studi kelayakan tambang, analisa ekomoni tambang, analisis umur tambang (mine life).</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">2. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan mengakibatkan kesalahan pada kesalahan pembuatan design dan kesalahan pada penentuan metode penambangan dan penggunaan alat penambangan.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">3. kesalahan pada pembuatan model akan mengakibatkan kesalahan dalam perencanaan tambang (desing tambang) dan produksi penambangan sehingga cadangan/material yang tidak ikut dimodelkan akan tertinggal atau tidak didapat diambil seluruhnya.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">4. Kesalahan dalam pengukuran pemasangan design tambang oleh survey akan meyebabkan salahnya penggalian yang berdampak pada</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">a. Volume galian rencana tidak sama dengan aktual sehingga cost dari penambanga akan bertambah. (diluar SR atau Cut off yang direncanakan)</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">b. Terganggunya stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan geometri lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung kestabilam lereng</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">c. Pengambilan material tambang yang salah sehingga kualitas material tambang tidak sesuai dengan perencanaan.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">d. Pemasangan design ramp/jalan yang salah akan mengakibatkan munculnya potensi resiko kecelakaan.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">4. Kesalahan dalam melakukan pengukuran topografi original atau topografi progress tambang akan mengganggu proses penyaliran tambang- drainase tambang- sehingga akan menganggu proses produksi dari aspek sequence tambang. terganggunya proses penyaliran tambang juga akan menganggu kestabilan lereng.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">5. Kesalahan kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran space-boder dan depth) memungkinkan terjadi hasil produktifitas blasting yang buruk, terjadinya airblast dan undulasi permukaan tambang karena kedalaman lubang tembak yang tidak rata)</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;">6. Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan underground yang salah, selain mengakibatkan kemungkinan tidak tercapainya target produksi juga akan menyebabkan kegiatan penambangan mengarah pada area-area yang mungkin berbahaya- seperti jebakan gas metana dll.</span></span></p><span style="font-family:times new roman;"> </span><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="'font-size:"><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span></span></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-81472595942552591912009-07-25T11:35:00.004+07:002009-10-13T02:10:02.938+07:00Pengendalian Air Tambang<style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast {mso-style-priority:34; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-type:export-only; margin-top:0cm; margin-right:0cm; margin-bottom:0cm; margin-left:36.0pt; margin-bottom:.0001pt; mso-add-space:auto; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-language:AR-SA;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Cordia New"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:74597254; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1689880272 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:96.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l1 {mso-list-id:96340037; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1158741212 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l1:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:96.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l2 {mso-list-id:292446266; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1216335508 67698713 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-number-format:alpha-lower; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l3 {mso-list-id:1032076049; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:229038772 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l3:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:96.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l4 {mso-list-id:1744832599; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1480056574 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l4:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:96.0pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l5 {mso-list-id:1963487933; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1398943208 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l5:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:95.25pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} @list l6 {mso-list-id:2080011190; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1482831350 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l6:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:96.75pt; text-indent:-18.0pt; font-family:Symbol;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style> <div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style=""><o:p> </o:p></span></b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Terdapat beberapa cara pengendalian air yang sudah terlanjur masuk ke dalam front penambangan, yaitu dengan sistem kolam terbuka (</span><i><span style="font-family:times new roman;">sump</span></i><span style="font-family:times new roman;">) atau membuat paritan dan membuat adit. Sistem penyaliran dengan membuat kolam terbuka dan paritan biasanya ideal diterapkan pada tambang </span><i><span style="font-family:times new roman;">open cast </span></i><span style="font-family:times new roman;">atau kuari, karena dapat memanfaatkan gravitasi untuk mengalirkan airnya dari bagian puncak atau lokasi yang lebih tinggi ke tempat yang rendah. Pompa yang digunakan pada posisi</span><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span><span style="font-family:times new roman;">ini lebih efisien, efektif dan hemat energi. </span></span></p><div><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Pada tambang </span><i><span style="font-family:times new roman;">open </span></i><span style="font-family:times new roman;">pit penggunaan pompa menjadi sangat vital untuk menaikkan air dari dasar tambang ke permukaan dan kerja pompa pun cukup berat. Kadang-kadang tidak cukup digunakan hanya 1 unit pompa, tetapi harus beberapa pompa yang dihubungkan seri untuk membantu daya dorong dari dasar sampai permukaan. Artinya unsure biaya pemompaan harus mendapat perhatian. Sedangkan sistem adit lebih ideal diterapkan pada tambang terbuka </span><i><span style="font-family:times new roman;">open </span></i><span style="font-family:times new roman;">pit dengan syarat lokasi penambangan harus mempunyai lembah tempat membuat sumuran dan adit agar air dapat keluar.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraph" style="margin-left: 2cm; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><o:p><span style="font-family:times new roman;"> </span></o:p></span><b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">a.</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span></b><b><span style=""><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span><span style="font-family:times new roman;">Membuat sump di dalam front tambang (</span><i><span style="font-family:times new roman;">pit</span></i><span style="font-family:times new roman;">)</span></span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 2cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Lebih fleksibel, hanya sedikit perencanaan, tidak memerlukan biaya tinggi dan waktu pengerjaan singkat.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Efek terhadap penurunan permukaan air tanah regional dapat dikurangi, biasanya laju dan kapasitas air yang dipompakan ke atas dilakukan sesuai kebutuhan.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Pompa ditempatkan dekat dengan sump, sehingga efisiensinya tinggi.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Bila air di dalam tambang berkurang, maka biaya pemompaan menjadi kecil.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Bila aliran air menuju tambang cukup deras diperlukan beberapa sump dan pompa. Dalam kondisi ini biaya pemompaan diperhitungkan hanya untuk masing-masing sump dan pompa saja.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Cara ini paling mudah untuk menangani air limpasan.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><o:p><span style="font-family:times new roman;"> </span></o:p></span><b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">b. </span><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span><span style="font-family:times new roman;">Membuat sumur dalam (sumur bor) di dalam front tambang</span></span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 2cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu :</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Sumur tidak sedalam yang dibuat di luar areal tambang.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Sumur dan pompa tidak menyebar, tetapi torkonsentrasi di dasar front tambang saja.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Bila perbandingan tingkat kesulitan pembuatan sumur (pemboran) di dalam dan di luar front tambang sama, maka biaya pembuatan di dalam tambang lebih murah.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Dapat mengambil keuntungan dari relief topografi pada saat penempatan sumur.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Bila bentuk penurunan air tanah dindikasikan berbentuk konis curam, maka pembuatan sumur di dalam tambang lebih efektif dibandingkan pembuatan di luar tambang.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><o:p><span style="font-family:times new roman;"> </span></o:p></span><b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">c. </span><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span><span style="font-family:times new roman;">Membuat sumur dalam (sumur bor) di luar front tambang</span></span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Beberapa hal yang menguntungkan pada sistem ini dapat dijadikan pertimbangan, yaitu:</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Pemompaan air dapat berlangsung terus tanpa terganggu oleh aktifitas peledakan dan pemuatan.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Sumur dapat dibuat atau di bor tanpa terganggu oleh segala aktifitas di dasar fron tambang, termasuk peledakan.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Sumur tidak terpengaruh oleh getaran peledakan dan aktifitas pengangkut bijih.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Areal tambang terbebas dari konstruksi pompa, pipa-pipa dan genset.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 78pt; text-indent: -21.3pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Walaupun sumur dan pompa tersebar di luar areal pit, tetapi akan memudahkan perawatannya.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 2cm; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Beberapa kelebihan lain dari sistem sumur dalam (bor) baik yang ditempatkan di dalam maupun di luar front tambang, yaitu sebagai berikut :</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Dasar tambang bebas dari sump, sehingga areal kerja tidak terganggu oleh lumpur dan kantong-kantong sump.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Permukaan air tanah dapat diturunkan segera setelah pompa dijalankan, sehingga lokasi tambang terhindar dari air atau banjir.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Batuan dekat toe, kantong-kantong air di dasar tambang dan penggalian baru dapat langsung terbebas dari air.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Dinding pit dijamin lebih stabil.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Jalan tambang di dalam tambang lebih terawat.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Laju pemompaan lebih konstan dibanding sistem sump dan pompa </span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 78pt; text-indent: -18pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">·</span><span style="'font-family:"><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Air hasil pemompaan lebih bersih, mungkin juga bersih dari komposisi larutan kimiawi dibanding sistem sump dan pompa.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 42.55pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><o:p><span style="font-family:times new roman;"> </span></o:p></span><b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">d. </span><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span></span></b><b style=""><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Membuat paritan</span></span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Sistem ini cukup ideal diterapkan pada tambang terbuka </span><i><span style="font-family:times new roman;">open cast </span></i><span style="font-family:times new roman;">atau kuari. Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan menuju suatu kolam penampung atau langsung ke sungai alam yang sudah ada atau diarahkan ke selokan </span><i><span style="font-family:times new roman;">(riool) </span></i><span style="font-family:times new roman;">jalan tambang utama. Jumlah parit itu disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga mungkin bisa lebih dah satu. Apabila oparit terpaksa harus dibuat melatui lalulintas tambang, maka dapat dipasang gorong-gorong (</span><i><span style="font-family:times new roman;">culvert</span></i><span style="font-family:times new roman;">) yang terbuat dari beton atau galvanis. Dimensi parit diukur berdasarkan volume maksimum pada saat musim penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Bentuk standar penampang melintang parit umumnya trapesium dengan kemiringan dindingnya 1 : 1 atau 450.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Paritan kadang-kadang juga dapat diterapkan pada tambang terbuka open pit apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam atau sump yang akan menampung air sementara sebelum dipompakan ke permukaan atau diaiirkan ke sistem adit. Pada dasamya pembuatan parit ini cukup mudah dan murah. </span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Pada tambang terbuka </span><i><span style="font-family:times new roman;">open cast. </span></i><span style="font-family:times new roman;">Disamping cara paritan, ada pula suatu cara untuk menampung air tambang, yaitu dengan</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">membuat sumur gali yang diperkuat oleh adukan semen. Sumur ini biasanya dimanfaatkan untuk</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">keperluan penambangan, antara lain penyiraman jalan tambang, penyemprotan debu dan crushing</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">plant atau untuk keperluan perkantoran, perumahan dan </span><i><span style="font-family:times new roman;">workshop. </span></i><span style="font-family:times new roman;">Oleh sebab itu cara sumur gali</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">biasanya dilengkapi dengan media penjernih air baik kimiawi atau hamparan pasir dan ijuk.</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">Kapasitas sumur gali diperhitungkan berdasarkan debit air maksimum yang mengalir dalam</span><i><span style="font-family:times new roman;"> </span></i><span style="font-family:times new roman;">beberapa parit yang dibuat di lokasi tambang.</span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.65pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><i><span style=""><o:p><span style="font-family:times new roman;"> </span></o:p></span></i><b><span style=""><span style="font-family:times new roman;">e. </span><span style=""><span style="font-family:times new roman;"> </span></span><span style="font-family:times new roman;">Sistem adit</span></span></b></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;"> </span></div><p class="MsoNormal" style="margin-left: 63.8pt; text-indent: 36pt; line-height: 150%; text-align: justify;"><span style=""><span style="font-family:times new roman;">Penyaliran dengan sistem adit cocok diterapkan pada tambang open pit yang cukup dalam, tetapi terdapat suatu lembah yang memungkinkan dibuatnya sumuran </span><i><span style="font-family:times new roman;">(shafl). </span></i><span style="font-family:times new roman;">Sumuran ini berfungsi sebagai jalan keluarnya aliran-aliran air melalui beberapa adit dari dalam tambang. Aliran air akhirnya keluar melalui lembah</span></span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-46002469054963585192009-07-25T11:26:00.003+07:002009-10-13T02:11:16.116+07:00Efek Air Tambang<div style="text-align: justify;"><span style="font-family:times new roman;">Pengaruh atau efek tidak langsung dari air tambang (air tanah maupun limpasan) terhadap aktifitas penambangan sebenarnya dengan mudah dapat dilihat. Kebanyakan efeknya menyangkut biaya dan keselamatan kerja. Berikut ini diuraikan efek langsung maupun tidak langsung dari air terhadap aktifitas penambangan maupun di luar areal penambangan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">a. Efek langsung terhadap kegiatan penambangan</span><br />• Biaya penyaliran, mungkin menjadi biaya yang prinsip, misalnya air digunakan untuk proses pengolahan bahan galian atau keperluan lainnya.<br />• Longsoran lereng akibat resapan air dapat menghentikan aktifitas produksi dan merusak front penambangan, perolehan bijih rendah, atau mungkin dapat menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tambang.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">b. Efek tidak langsung terhadap kegiatan penambangan</span><br />• Mengurangi efisiensi kerja karyawan, peralatan dan menghambat penanganan material.<br />• Menambah waktu dan biaya perawatan (maintenance) alat, ban, atau kecelakaan akibat penggunaan listrik.<br />• Harus membersihkan material pengotoran akibat longsoran tanah di areal penambangan.<br />• Kemungkinan runtuhan membawa serta gas beracun.<br />• Membersihkan debu-debu halus dari alat angkut dan jalan masuk tambang, sehingga menambah jam kerja yang tidak produktif.<br />• Mengganggu aktifitas peledakan.<br />• Lumpur membuat produk menjadi tidak dapat diterima oleh proses berikutnya.<br />• Terjadi penyumbatan pada pipa-pipa akibat pompa senantiasa menghisap air lumpur.<br />• Kemungkinan perusahaan perlu membeli material yang tahan air (waterproof) untuk melindungi produk.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">c. Efek tidak langsung terhadap daerah di sekitar aktifitas penambangan</span><br />• Kandungan air pada produk akhir bertambah, akibatnya akan menambah biaya transportasi, pengolahan dan penanganan.<br />• Dapat terjadi polusi air di sekitar luar lokasi tambang.<br />• Lokasi penurunan air tanah mungkin akan naik lagi karena air hujan masuk kembali ke dalam akuifer.<br />• Lokasi penurunan air tanah jadi menyimpan dari sebelumnya atau bisa juga terjadi penurunan permukaan bumi.</span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-79011415650744756552009-07-25T11:17:00.004+07:002009-10-13T04:04:31.955+07:00Pengolahan Batuan Andesit<div style="text-align: justify;">Dalam kegiatan pengolahan batuan andesit, diperlukan peralatan penunjang operasi sebagai berikut :<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;"><span style="font-family:times new roman;">1. Crushing</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam pekerjaan konstruksi, seperti pada pembuatan jalan dan beton bangunan, kadang-kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran-butiran pengisinya. Gradasi butiran untuk memenuhi syarat yang dituntut tadi sulit sekali dijumpai di alam tanpa pengerjaan/pengolahan apalagi dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mendapatkan butiran yang juga disebut agregat diperlukan pemecahan-pemecahan lebih lanjut, sehingga didapat gradasi yang diinginkan, maka dilakukan proses crushing.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Crushing adalah suatu proses ukuran batu yang bertujuan untuk menghasilkan ukuran produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pada pekerjaan crushing ini, diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan. Tahap-tahap pekerjaan itu beserta jenis crusher yang digunakan adalah :<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. Pemecahan tahap pertama, menggunakan alat jaw crusher (pemecah tipe rahang).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. Pemecahan tahap kedua, menggunakan alat impact crusher (pemecah tipe pukulan).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. Pemecahan tahap ketiga, menggunakan alat cone crusher (pemecah tipe konus).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemecahan tahap pertama dan pemecahan tahap kedua termasuk ke dalam primary crusher. Sedangkan pemecahan tahap ketiga termasuk ke dalam secondary crusher.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">2. Crusher dan bagian-bagiannya</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Batuan andesit dari front penambangan dengan berbagai macam ukuran akan mengalami pemecahan di dalam mesin pemecahan batuan atau crusher. Prinsip kerja crusher adalah rangkaian pengurangan ukuran batuan dari bongkah-bongkah batuan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan permintaan konsumen, dari ukuran tak terhingga menjadi 80 % lolos 100 mikron. Dalam mengelola batuan andesit digunakan jaw crusher, impact crusher, dan cone crusher.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">a. Jaw crusher</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Jaw crusher yang digunakan adalah jenis single toggle, digunakan untuk pemecahan tahap pertama. Keuntungan yang didapat dari pemakaian jaw crusher karena kesederhanaan konstruksinya, ekonomis, dan memerlukan tenaga yang relatif kecil. Bagian-bagian terpenting dari jaw crusher adalah :<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>1) Dua buah jaw<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>- fixed jaw (rahang tetap).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>- movable jaw (rahang yang dapat bergerak).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>2) Pitman arm, bagian tempat dipasangnya jaw.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>3) Exectric shaft, yang menggerakkan pitman arm.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>4) Toggle plate (pelat lintang).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>5) Fly wheel, yang memutar exectric shaft.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>6) Baut penyetel.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">Prinsip kerja dari jaw crusher adalah :</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Material yang akan dipecahkan dimasukkan melalui feed opening (I), bagian dari movable jaw (yang bergerak ke depan belakang dan turun naik), akibat exectric shaft yang digerakkan oleh fly wheel. Material batuan tadi dihancurkan oleh dua buah jaw karena gerakan movable jaw, batu yang hancur akan keluar lewat discharge opening (II). Discharge opening ini bisa diatur oleh baut penyetel.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pengisian dengan material batuan yang terlampau kecil dalam proses crushing oleh jaw crusher, selain tidak ekonomis juga akan memberikan keausan pada jaw bagian bawah. Material batuan yang cocok untuk proses crushing berukuran 0,8 kali ukuran feed opening, yang mana hal ini berlaku untuk material yang tidak terlalu keras.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">b. Impact crusher</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Impact crusher yang digunakan adalah jenis hammer mill. Hal ini merupakan proses crushing tahap kedua yang termasuk ke dalam jenis primary crusher.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">Prinsip kerja dari impact crusher adalah :</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Rotor yang dilengkapi oleh tiga buah row atau lebih yang jung-ujungnya terbuat dari baja yang keras, berputar dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya ke dalam feed opening dimasukkan material batuan. Material batuan tersebut terpukul oleh row yang berputar tadi dalam crusher chamber ( ruang pemecah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dinding dari crusher chamber ini dibuat dari pelat-pelat baja, dinding ini disebut juga breaker plate. Material batuan yang terpukul oleh rope tadi terbanting pada breaker plate., Pecahan-pecahannya kembali dan dipukul oleh row untuk kedua kalinya. Proses ini berlangsung sanagt cepat dan hasil dari crushingnya dikeluarkan dari discharge opening. Karena seringnya beroperasi, row-row akan mudah aus dan harus sering mengalami pergantian.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span><span style="font-family:times new roman;">c. Cone crusher</span></span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Cone crusher digunakan sebagai alat pemecahan tahap kedua yang termasuk jenis secondary crusher. Media pemecah material berbentuk cone yang dipasang pada sumbu exentric yang berdiri tegak, sehingga bila cone ini berputar akan memberikan gerakan kisaran.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian crusher lain berbentuk bowl merupakan crusher plate dengan permukaan cekung yang berdiri tegak atau vertikal. Ketika bekerja, cone crusher berputar exentric atau membuat kisaran sehingga celah antara cone dan bowl (mantle) akan melebar dan menyempit pada setiap putaran. Pelebaran dan penyempitan inilah yang dipakai untuk memecahkan material.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><div style="text-align: center;"><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span></div><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">3. Alat bantu crusher</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Untuk mendapatkan material produk yang sesuai dengan yang diharapkan, maka digunakan alat pelengkap pada unit crusher sebagai berikut :<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">a. Grizzly bar</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Grizzly bar merupakan batang-batang (bars) besi paralel yang mana<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>konstruksinya berupa batang-batang (bars) besi paralel yang satu sama lainnya diberi jarak antar batang sebesar 40 cm dengan diameter 20-30 mm dan ukuran 2 x 5 meter.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Batang-batang tersebut dipasang miring sehingga dengan bantuan gaya gravitasi, material yang ditumpahkan akan menggelinding dengan sendirinya. Material yang ukurannya lebih besar dari jaak antar batang tersebut tidak akan lolos dan material, ini merupakan feed (umpan) pada stone crusher. Sementara itu material yang kecil akan lolos dan material ini digunakan sebagai bahan timbunan jalan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">b. Reciprocating plate feeder</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Reciprocating plate feeder (pelat pengumpan bolak-balik) berfungsi untuk membawa bongkahan material yang akan dimasukkan ke dalam jaw crusher atau mengatur feeder yang masuk ke dalam jaw crusher. Reciprocating plate feeder digerakkan oleh sumbu excentric sehingga material yang ada di atasnya akan terlempar ke depan sepanjang feeder ini.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">c. Horizontal vibrating screen</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Screen digunakan untuk keperluan pemisah produk crusher sesuai ukurannya. Jenis vibrating screen yang digunakan adalah vibrating screen tiga deck satu unit dan vibrating screen dua deck satu unit. Screen dibuat dari jalinan kawat yang jaraknya teratur bujur sangkar antara kawat yang saling berdekatan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">d. Belt conveyor</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Belt conveyor merupakan salah satu alat angkut yang dapat bekerja<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>secara berkesinambungan (continuous transportation) baik pada keadaan miring maupun mendatar. Belt conveyor dapat dipergunakan untuk mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">Bagian-bagian terpenting dari belt conveyor adalah :</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>1) Belt<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Fungsinya untuk membawa material yang diangkut.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>2) Idler<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Fungsinya untuk menyangga atau menahan belt.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>3) Centering device<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Fungsinya untuk mencegah agar belt tidak meleset dari rollernya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>4) Unit penggerak<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pada belt conveyor tenaga penggerak dipindahkan ke belt oleh adanya gesekan antara belt dengan pulley pengerak (drive pulley), karena belt melekat di sekeliling pulley yang berputar.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>5) Pemberat<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Komponen yang berfungsi untuk mengatur tegangan belt, dan untuk mencegah terjadinya selip antara belt dengan pulley penggerak.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>6) Bending The Belt<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Alat yang dipergunakan adalah melengkungkan belt.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>7) Feeder<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Alat untuk pemuatan material ke atas belt dengan kecepatan yang teratur.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>8) Trippers<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Alat untuk menumpahkan muatan di suatu tempat tertentu, karena kadang-kadang muatan harus dicurahkan di beberapa tempat yang berbeda, dan bukan di ujung belt.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>9) Pembersih belt<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Alat yang dipasang di bagian ujung bawah belt agar material tidak melekat pada belt balik (return belt).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>10) Skirts<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Semacam sekat yang dipasang di kiri-kanan belt pada tempat pemuatan (loading point) yang terbuat dari logam atau kayu dan dipasang tegak atau miring, gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran-ceceran.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>11) Holdback<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Suatu alat untuk mencegah agar belt conveyor yang membawa muatan ke atas tidak berputar kembali ke bawah, jika tenaga gerak (motor penggerak) tiba-tiba rusak atau dihentikan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>12) Kerangka (frame)<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan belt conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya belt yang berada di atasnya tidak terganggu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>13) Motor penggerak<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Biasanya digunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pulley.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;"><span style="font-family:times new roman;">4. Aktivitas stone crusher</span></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Crushing dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama, kedua, dan ketiga. Untuk pengisian material batuan ke vibrating feeder, digunakan alat wheel loader dan untuk cadangannya digunakan dump truck.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Aktivitas crushing tahap pertama adalah peremukan material batuan andesit hasil penggalian yang mempunyai ukuran kurang lebih 500 mm. Hasil crushing tahap pertama ini dialirkan ke crushing tahap kedua, kemudian dialirkan ke vibrating screen satu untuk mendapatkan produk berukuran -40, +25, -25, dan +20 mm. Material yang tidak lolos vibrating screen satu dimasukkan ke crushing tahap ketiga. Hasil dari crushing tahap ketiga akan dialirkan ke vibrating screen dua bersamaan dengan material yang lolos vibrating screen satu untuk mendapatkan produk yang berukuran -20, +8, dan -8 mm.</span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-74296567605235109462009-07-18T06:11:00.002+07:002009-10-13T02:15:12.415+07:00Perbandingan Seismik Refraksi dan Seismik Refleksi<div style="text-align: justify;">Metoda seismic adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada pengukuran respon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam (sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari tanah diukur dengan sensor yang disebut geophone, yang mengukur pergerakan bumi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></div><p style="text-align: justify; font-weight: bold;"><em><span style="font-family:times new roman;">Metoda dasar seismik yang sering digunakan antara lain :</span></em></p><p style="text-align: justify;"><strong><em><span style="font-family:times new roman;">1. Seismik Refleksi (pantul)</span></em></strong></p><p style="text-align: justify;">Metoda seismik refleksi digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan suatu impuls suara untuk melaju dari sumber suara, terpantul oleh batas-batas formasi geologi, dan kembali ke permukaan tanah pada suatu geophone. Refleksi dari suatu horizon geologi mirip dengan gema pada suatu muka tebing atau jurang. Metoda seismik refleksi banyak dimanfaatkan untuk keperluan eksplorasi perminyakan, penentuan sumber gempa ataupun untuk mendeteksi struktur lapisan tanah.seismik refleksi hanya mengamati gelombang pantul yang dating dari batas-batas formasi geologi. Gelombang pantul ini dapat dibagi atas beberapa jenis gelombang,yakni : Gelombang-P, Gelombang-S, Gelombang Stoneley, dan Gelombang Love.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family:times new roman;">Keunggulan :</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> pengukuran seismik pantul menggunakan offset yang lebih kecil<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> seismik pantul dapat bekerja bagaimanapun dalam perubahan kecepatan sebagai fungsi kedalaman<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> seismik pantul lebih mampu melihat struktur yang lebih kompleks<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> seismik pantul merekam dan menggunakan semua medan gelombang yang terekam<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> bawah permukaan dapat tergambar secara langsung dari data terukur<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;">Kelemahan :</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> karena lokasi sumber dan penerima yang cukup lebar untuk memberikan citra bawah permukaan yang lebih baik, maka biaya akuisisi menjadi lebih mahal<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> prosesing seismik refleksi memerlukan komputer yang lebih mahal, dan system data base yang jauh lebih handal<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> karena banyaknya data yang direkam, pengetahuan terhadap database harus kuat, diperlukan juga beberapa asumsi tentang model yang kompleks dan interpretasi membutuhkan personal yang cukup ahli</span></div><p style="text-align: justify;"><strong><em><span style="font-family:times new roman;">2. Seismik Refraksi (bias)</span></em></strong></p><p style="text-align: justify;">Metoda seismik refraksi digunakan untuk mengukur gelombang data yang dipantulkan sepanjang formasi geologi di bawah permukaan tanah. Peristiwa refraksi umumnya terjadi pada muka air tanah dan bagian paling atas formasi bantalan batuan cadas. Grafik waktu datang gelombang pertama seismik pada masing-masing geophone memberikan informasi tentang kedalaman dan lokasi dari horizon-horizon geologi ini. Informasi ini kemudian digambarkan dalam suatu penampang silang untuk menunjukkan kedalaman dari muka air tanah dan lapisan pertama dari bantalan batuan cadas.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-family:times new roman;">Keunggulan :</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Pengamatan refraksi membutuhkan lokasi sumber dan penerima yang kecil, sehingga relative mudah dalam pengambilan datanya<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Proses refraksi relative simple dilakukan kecuali proses filtering untuk memperkuat sinyal first break yang dibaca<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Karena pengambilan data dan lokasi yang cukup kecil, maka pengembangan model untuk interpretasi tidak terlalu sulit dilakukan seperti metode geofisika lainnya<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;">Kelemahan : </span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Dalam pengukuran yang regional, seismik refraksi membutuhkan offset yang lebih lebar<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Seismik bias hanya bekerja jika kecepatan gelombang meningkat sebagai fungsi kedalaman<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Seismic bias biasanya diinterpretasikan dalam bentuk lapisan-lapisan. Masing-masing lapisan memiliki dip dan topografi<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Seismik bias hanya menggunakan waktu tiba sebagai fungsi jarak (offset)<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> Model yang dibuat didesain untuk menghasilkan waktu jalar teramati</span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-54405398682859299122009-07-11T22:55:00.000+07:002009-07-11T23:03:15.161+07:00Metoda Penambangan Batubara Bawah Tanah<div align="justify">Tambang bawah tanah adalah suatu sistem penambangan dimana seluruh aktifitas kerjanya tidak berhubungan dengan langsung terhadap atmosfer atau udara luar,seluruh aktivitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi.Penambangan bawah tanah dapat dibagi menjadi beberapa metode.Berdasarkan dengan cara penyanggaannya, tambang bawah tanah dapat dibagi menjadi beberapa metode,baik itu untuk penambangan batubara ataupun untuk penambangan endapan bijih. Untuk penambangan batubara terdiri dari dua metode, yaitu long wall methods dan room and pillar methods. Sedangkan untuk penambangan endapan bijih terdiri dari tiga metode, yaitu open stope methods, supported methods, dan caving methods. Disini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai metode panambangan bawah tanah untuk batubara. <br />Hasil penelusuran dari beberapa buku menunjukkan bahwa metode penambangan bawah tanah untuk batubara terdiri dari sistem room and pillar (ruang dan pilar) serta sistem long wall (lorong panjang). Pada sistem lorong panjang ini terbagi lagi menjadi metode penambangan batubara sistem maju, metode penambangan batubara sistem mundur, penambangan batubara steel prop - kappe – pick, dan penambangan batubara steel prop - kappe – peledakkan.<br /><br /><em>A. Metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar (room and pillar method)</em><br />Ini adalah metode penambangan batubara yang menetapkan suatu panel atau blok penambangan tertentu, kemudian menggali maju dua sistem (jalur) terowongan, masing-masing melintang dan memanjang, untuk melakukan penambangan batubara dengan pembagian pilar batubara. Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang hanya melalui penggalian maju terowongan, dan metode penambangan secara berurutan terhadap pilar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam, apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum blok penambangan.<br />Kondisi yang menghasilkan efisiensI tinggi metode ini telah dijelaskan.<br /><em><strong>Keunggulan metode penambangan batubara sistem room dan pilar :</strong></em><br />1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.<br />2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan batubara, keberadaan patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap.<br />3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong panjang, misalnya karena adanya patahan.<br />4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan perlindungan permukaan (seperti perlindungan bangunan terhadap penurunan permukaan tanah).<br />5. Selain itu, cukup efektif unyuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok yang tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di bawah dasar laut.<br /><em><strong>Kelemahan metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar :</strong></em><br />1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk. (sekitar enam puluh sampai tujuh puluh persen).<br />2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem lorong panjang, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.<br />3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar lima ratus meter di bawah permukaan bumi).<br />4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari segi keamanan untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah mengalami swabakar.<br />Tadinya, recovery metode penambangan batubara sistem ruang dan pilar sangat rendah, namun akhir-akhir ini ada juga tambang batubara yang berhasil menaikkan recoverynya. <br /><br /><strong>B. Metode penambangan batubara sistem lorong panjang (long wall stoping)</strong><br />Metode penambangan ini adalah metode penambangan batubara yang digunakan secara luas pada penambangan bawah tanah.<br />Ciri-ciri metode penambangan batubara sistem lorong panjang :<br />1. Recoverynya tinggi, karena menambang sebagian besar batubara.<br />2. Permuka kerja dapat dipusatkan, karena dapat berproduksi besar di satu permuka kerja.<br />3. Pada umumnya, apabila kemiringan landai, mekanisasi penambangan, transportasi dan penyanggaan menjadi mudah, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penambangan batubara.<br />4. Karena dapat memusatkan permuka kerja, panjang terowongan yang dirawat terhadap jumlah produksi batubara menjadi pendek.<br />5. Menguntungkan dari segi keamanan, karena ventilasinya mudah dan swabakar yang timbul juga sedikit.<br />6. Karena dapat memanfaatkan tekanan bumi, pemotongan batubara menjadi mudah.<br />7. Apabila terjadi hal-hal seperti keruntuhan permuka kerja dan kerusakan mesin, penurunan produksi batubaranya besar.<br /><em>Ada empat cara penambangan batubara dengan menggunakan sistem lorong panjang yaitu :<br />1. Cara maju<br />2. Cara mundur<br />3. Cara steel – kappa – pick<br />4. Cara steel – kappa – peledakan</em><br />Berikut penjelasannya.<br />1. Metode penambangan batubara sistem maju <br />Pada penambangan batubara sistem maju, penambangan dimulai dari mulut masuk suatu blok penambangan batubara, dan diteruskan penambangan maju mengarah ke dalam sampai ke ujung panel penambangan, yang dilakukan secara bersamaan untuk terowongan dan permuka kerja, sambil mempertahankan terowongan di gob. Hal ini seperti terdapat pada skema penambangan sistem maju<br /><em>Kelebihan dan kekurangan sistem maju :</em><br />a. Setelah permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan batubara.<br />b. Pada blok yang banyak perubahan patahan atau lapisan batubara, atau pada blok yang banyak gas, sulit melakukan eksplorasi dan drainase gas.<br />c. Karena tali gate dan head gate di gob harus dipertahankan sampai selesai penambangan, maka semakin maju pemuka kerja, semakin tinggi biaya perawatan karena terowongan yang dirawat semakin panjang.<br />d. Mudah terjadi swabakar akibat kebocoran angin di terowogan gob, dan apabila perawatan terowongan tidak baik, penampang terowongan menjadi sempit, sehingga menjadi halangan bagi ventilasi dan transportasi.<br />2. Metode penambangan batubara sistem mundur <br /> Pada penambangan batubara sistem mundur, pertama digali seam road dari mulut masuk blok penambangan, dan pada waktu terowongan tersebut mencapai garis maksimal, dibuat permuka kerja sepanjang garis batas tersebut untuk memulai penambangan batubara menuju mulut masuk.<br /><em>Kelebihan dan kekurangan sistem mundur</em><br />a. Waktu yang diperlukan untuk persiapan terowongan penambangan batubara, lama.<br />b. Dapat mengetahui kondisi lapisan batubara pada tahap penggalian maju, serta dapat melakukan drainase gas pada daerah yang banyak emisi gas(semburan gas), sebelum penambangan batubara.<br />c. Pemeliharaan terowongan mudah, dan menguntungkan juga bagi ventilasi dan transportasi.<br />d. Karena tidak ada kebocoran angin ke dalam gob, resiko terhadap swabakar kecil.<br />Sistem maju dan sistem mundur masing-masing mempunyai keunggulan dan kekurangan, sistem mana yang akan digunakan, ditentukan antara lain oleh kondisi lapisan batuan, masalah keamanan dan sulit tidaknya pemeliharaan terowongan. Penambangan batubara juga lebih mudah dilakukan kalau ketebalan lapisan sekitar satu koma dua sampai tiga meter.<br /><em><strong>a. Penambangan lapisan batubara teba</strong></em>l <br />Akhir-akhir ini untuk lapisan batubara dengan ketebalan lebih dari 3m, yakni hingga hampir empat meter mampu ditambang karena perkembangan self advancing support. Namun, sebelumnya yang umum dilakukan adalah membagi lapisan tersebut menjadi lebih dari dua tingkat, kemudian ditambang satu per satu. <br />Dalam hal ini, pertama yang ditambang adalah tingkat atas, kemudian dibuat atap buatan bagi tingkat bawah dengan menggelar atas seperti steel band, baja profil, jala logam dan kayu pada gob, dan selanjutnya bagian bawah ditambang mengejar tingkat atas. Namun bisa juga tingkat bawah yang pertama ditambang, kemudian di bekas penambangannya dilakukan pengisian, baru dilakukan penambangan bagian atas.<br /><em><strong>b. Penambangan pada kemiringan curam</strong></em><br />Penambangan pada kemiringan curam adalah metode penambangan batubara yang umumnya digunakan pada lapisan batubara dengan kemiringan lebih dari empat puluh lima derajat, di mana hingga sekitar tahun seribu sembilan ratus dua puluhan digunakan metode bertingkat sistem pilar atau sistem ruang dan pilar mengarah ke atas. Akan tetapi, dengan bertambahnya kedalaman penambangan, timbul banyak masalah seperti turunnya recovery, sehingga lama kelamaan diganti dengan metode penambangan kemiringan semu dengan pengisian penuh.<br />Pada metode penambangan ini, kemiringan permuka kerja yang tadinya sekitar empat puluh derajat dijadikan dua puluh lima sampai tiga puluh derajat, dimana batubara yang ditambang dan bahan pengisi dialirkan turun melalui saluran besi yang digelar. Pada sistem ini, pola kerja shift yang lazim adalah satu shift yang melakukan peledakan dan penambangan, kemudian shift berikutnya melakukan pengisian.<br />Karena pekerjaan di bagian bawah berbahaya, maka belakangan metode ini diperbaiki menjadi step advance mining, yaitu kemiringan permuka kerja dibuat empat puluh tiga sampai empat puluh lima derajat dan di sepanjang permuka kerja dibuat beberapa tingkat tangga, dimana pada setiap tingkat dilakukan pemotongan batubara dan pemasangan tiap penyangga.<br />Dengan demikian gangguan oleh batubara yang diluncurkan dari bagian atas dapat ditiadakan dan panjang permuka kerja juga menjadi lebih dari seratus meter. Metode penambangan yang disebut belakang adalah step advance mining, sedangkan yang disebut di depan adalah align mining. Align mining dan step advance mining<br />Keuntungan dari penambangan pada kemiringan curam adalah pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui trough. Sedangkan kerugiannya adalah memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk bahan pengisi, sehingga volume produksi tergantung dari volume pengisian.<br /><em><strong>3.</strong></em> <em><strong>Penambangan batubara steel prop – kappe – pick</strong></em><br /><em>a. Pemotongan</em><br />Mengetahui sifat dan kondisi lapisan batubara adalah sangat penting untuk melakukan pemotongan, terutama pada penambangan dengan pick. Oleh karena itu, di sini akan diuraikan sedikit mengenai hal tersebut.<br />Pada umumnya, di dalam lapisan batubara terdapat banyak retakan halus yang menjalar sejajar. Ini disebut kekar batubara atau cleat. Kekar batubara terbentuk karena tekanan atau tarikan akibat pergerakan kerak bumi, di mana kemiringannya sekitar lima puluh sampai sembilan puluh derajat terhadap atap, dan pada lapisan batubara yang sama arahnya hampir tetap. Jarak kekar batubara di dalam lapisan batubara adalah satu sampai sepuluh meter, dan ada juga kekar batubara yang terbentuk karena tekanan sekunder dari penambangan batubara. Ini disebut sebagai kekar tekanan (retakan yang terjadi pada lapisan batubara karena tekanan batuan) yang timbul sejajar permuka kerja. <br />Hubungan antara kekar batubara dan permuka kerja ada tiga macam, seperti gambar di bawah. Pada kekar yang sejajar permuka kerja, batubara menjadi lunak, sehingga baik penambangan maupun penggalian maju menjadi mudah. Pada kekar yang tegak lurus pemuka kerja, menjadi keras sehingga sulit digali. Sedangkan pada kekar yang membentuk sudut tertentu terhadap permuka kerja, kemudahan penggalian berada di tengah-tengahnya. Pada penambangan dengan pick atau plough, antara kekar sejajar dan kekar tegak lurus terdapat perbedaan yang besar dalam hal efisiensi penambangan batubara. <br /><em>b. Lapisan batubara dan kondisi yang sesuai untuk penambangan pick </em><br />1. Banyak gas yang timbul, apalagi bila terjadi peledakan.<br />2. Tidak dapat menggunakan mesin pemotong karena penambangan batubara di tempat curam.<br />3. Apabila tidak memerlukan peledakan atau pemotongan dengan mesin, karena batubaranya lunak.<br />4. Apabila atap langsung lapisan batubara bersifat rapuh, sehingga dikhawatirkan atap akan ambruk kalau digunakan peledakan atau metode penambangan mesin.<br /><em>c. Cara penambangan batubara dengan pick</em><br />Yang paling penting dalam penambangan batubara dengan pick adalah pemanfaatan tekanan bumi dan cara memakai pick. Selain kekar batubara yang telah ada, di dalam lapisan batubara akan terjadi kekar tekanan akibat tekanan atap dan lantai yang menyertai penambangan batubara. Semakin banyak kekar tekanan yang timbul, berarti pick dapat mengeluarkan kemampuan maksimum. Oleh karena itu, yang penting adalah mempercepat pertumbuhan kekar tekanan yang paling sesuai untuk penambangan dengan pick, dengan mempertimbangkan kedalaman lapisan batubara, sifat atap dan lantai, metode pengisisan kembali, serta menjaga kecepatan gerak maju permuka yang sesuai. Sedapat mungkin pick digunakan menghadap ke bawah. Usahakan terbentuk bongkahan batubara yang besar, urutan penambangannya .<br /><em><strong>4. Penambangan batubara steel prop-kappa peledakan</strong></em><br />Menggunakan peledakan untuk menambang batubara, berarti mengundang akibat buruk, sepereti bahaya ledakan gas atau debu batubara, meningkatkan fine coal dan membuat buruk kondisi atap permuka kerja. Bersama itu, manajemen bahan peldak juga menjadi penting dari segi keamana. Sehingga pemilihan metode ini harus dilakukan hati-hati. Apabila akan memakai metode ini, usahakan menghindari akibat buruk tersebut di atas. Serta gunakanlah metode ini kalau peralatan dan mesin pemotong yang lain tidak cocok untuk digunakan. Karena batubaranya kokoh dan keras, atau terdapat petorified wood. <br />a. Pemboran lubang ledak <br />Pemboran lubang ledak pada permuka kerja penambangan batubara, biasanya dilakukan pasda ketinggian nol koma delapan meter dari lantai, dengan jarak satu meter, sudut empat puluh lima sampai lima puluh lima derajat, kedalaman satu koma sampai satu koma delapan meter, dengan membuat lubang menjadi satu baris.<br /> Detonator yang digunakan adalah milli second delay electric blasting cap, dan biasanya dinyalakan setiap lima sampai enam buah. Menurut metode ini, karena peledakan berjalan berurutan, maka oleh peledakan yang terjadi duluan, selalu tercipta permukaan bebas yang baru bagi peledakan yang berikutnya. Ditambah lagi, semua peledaka terjadi di bawah pengaruh tekanan batuan yang berasal dari atap dan lantai, sehingga menambah efek peledakan. <br />Apabila batubaranya keras dan sulit terangkat, adakalanya memperpendek jarak lubang bor, mengatur sudut lubang bor serta panjang lubang bor, atau melakukan pemboran lubang selang-seling.<br />Sebagai mesin bor, lebih efisien memakai auger yang menggunakan spiral rod daripada rock drill, dan bahan peledak yang digunakan sebaiknya dibatasi pada jenis peledak aman. <br />Untuk permuka kerja yang panjang, seandainya penyalaan peledak dimulai dari bawah angin menuju atas angin, si juru ledak tidak perlu bolak-balik sepanjang permuka kerja dan tidak terselubung oleh asap ledakan. Selain itu, dapat mengurangi bahaya debu batubara yang timbul dari peledakan sebelumnya menyala karena peledakan berikutnya. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-8890380262803338782009-07-11T22:44:00.001+07:002009-10-13T02:29:33.829+07:00Proses Pembentukan Pegunungan Himalaya<div align="justify">Gunung terjadi karena adanya proses gaya tektonik yang bekerja dalam bumi yang disebut dengan orogenesis dan epeirogenesis. Dalam proses orogenesis ini sedimen yang terkumpul menjadi berubah bentuk karena mendapat gaya tekan dari tumbukan lempeng tektonik. Ada tiga tipe tumbukan lempeng tektonik, antara lempeng busur kepulauan dan benua, lautan dan benua, dan antara benua dengan benua. Tumbukan lempeng lautan dan benua menimbulkan deposit sedimen laut terhadap tepi lempeng benua. Tumbukan antara lempeng busur kepulauan dengan benua berakibat lempeng lautan menyusup ke lapisan asthenosfir dan batuan vulkanik dan sedimen menumpuk pada sisi benua sehingga terjadilah pegunungan Sierra Nevada di California pada zaman Mesozoic. Sedangkan tumbukan lempeng benua dengan benua merupakan proses pembentukan sistem pegunungan Himalaya dan Ural.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Sedangkan dalam proses epeirogenesis merupakan gerakan yang membentuk benua yang bekerja sepanjang jari-jari bumi. Proses ini juga disebut gerakan radial karena gerakan mengarah atau menjauhi titik pusat bumi dan terjadi pada daerah yang sangat luas sehingga prosesnya lebih lambat dibandingkan dengan proses orogenesis. Pembentukan dataran rendah (graben) dan dataran tinggi (horts) adalah salah satu contoh proses epeirogenesis.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Proses pembentukan gunung berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu. Misalnya pegunungan Himalaya terbentuk mulai dari 45 juta tahun yang lalu, sedangkan pegunungan Appalache terbentuk mulai dari 450 jutan tahun yang lalu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><em><span style="font-family:times new roman;">Model terjadinya gunung mengalami tiga tingkatan proses, yaitu:</span></em><span style="font-family:times new roman;"> </span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><em><span style="font-family:times new roman;">1. Akumulasi sedimen:</span></em><span style="font-family:times new roman;"></span></div><div align="justify">lapisan lapisan sedimen dan batuan vulkanik menumpuk sampai kedalaman beberapa kilometer. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><em><span style="font-family:times new roman;">2. Perubahan bentuk batuan dan pengangkatan kerak bumi:</span></em></div><div align="justify">sedimen yang terbentuk tadi mengalami deformasi karena adanya gaya kompresi akibat tumbukan antar lempeng-lempeng tektonik. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><em><span style="font-family:times new roman;">3. Pengangkatan kerak bumi akibat gerakan blok sesar:</span></em><span style="font-family:times new roman;"></span></div><div align="justify">tumbukan antar lempeng akan mengangkat sebagian kerak bumi sebagai lipatan lebih tinggi dari sekitarnya sehingga terbentuk gunung. Sedangkan jika terjadi gaya tegangan atau tarikan antar lempeng maka akan terbentuk graben (lembah)<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Sebelum terbentuk pegunungan Himalaya,terjadi gerakan lempeng India ke arah lempeng Eurasia. Lempeng India merupakan komposisi batuan yang sangat tua 2 - 2,5 milyar tahun. Titik referensi yang berwarna kotak kuning masih berada dibawah . Setelah mengalami proses tumbukan yang lama antara dua lempeng tersebut maka sebagian dari tepi lempeng India terangkat dimana terlihat kotak kuning berubah posisi ke tempat yang lebih tinggi.Sehingga terbentuklah pegunungan Himalaya saat ini.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-43587656416085536412009-07-11T22:12:00.001+07:002011-02-15T19:27:00.553+07:00TAHAPAN PROSES EKSTRAKSI METALURGI<div align="justify">Metalurgi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi untuk memperoleh sampai pengolahan logam yang mencakup tahapan dari pengolahan bijih mineral,pemerolehan (ekstraksi) logam, sampai ke pengolahannya untuk menyesuaikan sifat-sifat dan perilakunya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam pemakaian untuk pembuatan produk rekayasa tertentu.<br />
Berdasarkan tahapan rangkaian kegiatannya, metalurgi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu metalurgi ekstraksi dan metalurgi fisika. Metalurgi ekstraksi yang banyak melibatkan proses-proses kimia, baik yang temperatur rendah dengan cara pelindian maupun pada temperatur tinggi dengan cara proses peleburan utuk menghasilkan logam dengan kemurnian tertentu, dinamakan juga metalurgi kimia. Meskipun sesungguhnya metalurgi kimia itu sendiri mempunyai pengertian yang luas, antara lain mencakup juga pemaduan logam denagn logam lain atau logam dengan bahan bukan logam. Beberapa aspek perusakan logam (korosi) dan cara-cara penanggulangannya, pelapisan logam secara elektrolit,dll. Adapun proses-proses dari ekstraksi metalurgi / ekstraksi logam itu sendiri antara lain adalah <i>pyrometalurgy</i> (proses ekstraksi yang dilakukan padatemperatur tinggi), <i>hydrometalurgy</i> (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan), dan electrometalurgy (proses ekstraksi yang melibatkan penerapan prinsip elektrokimia, baik pada temperatur rendah maupun pada temperatur tinggi).</div><div align="justify"><br />
<b>HIDROMETALURGI</b><br />
Hidrometalurgi merupakan cabang tersendiri dari metalurgi. Secara harfiah hidrometalurgi dapat diartikan sebagai cara pengolahan logam dari batuan atau bijihnya dengan menggunakan pelarut berair (aqueous solution). Atau secara detilnya proses Hydrometalurgi adalah suatu proses atau suatu pekerjaan dalam metalurgy, dimana dilakukan pemakaian suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu.<br />
Hidrometalurgi dapat juga diartikan sebagai proses ekstraksi metal dengan larutan reagen encer (< 1 gram/mol) dan pada suhu < 100o C. Reaksi kimia yang dipilih biasanya yang sangat selektif. Artinya hanya metal yang diinginkan saja yang akan bereaksi (larut) dan kemudian dipisahkan dari material yang tak diinginkan. Peralatan yang dipergunakan adalah : a. Electrolysis / electrolytic cell. b. Bejana pelindian (leaching box). Saat ini hidrometalurgi adalah teknik metalurgi yang paling banyak mendapat perhatian peneliti. Hal ini terlihat dari banyaknya publikasi ilmiah semisal jurnal kimia berskala internasional yang membahas pereduksian logam secara hidrometalurgi. Logam-logam yang banyak mendapat perhatian adalah nikel (Ni), magnesium (Mg), besi (Fe) dan mangan (Mn). Hidrometalurgi memberikan beberapa keuntungan: 1. Bijih tidak harus dipekatkan, melainkan hanya harus dihancurkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. 2. Pemakaian batubara dan kokas pada pemanggangan bijih dan sekaligus sebagai reduktor dalam jumlah besar dapat dihilangkan. 3. Polusi atmosfer oleh hasil samping pirometalurgi sebagai belerang dioksida, arsenik (III) oksida, dan debu tungku dapat dihindarkan. 4. Untuk bijih-bijih peringkat rendah (low grade), metode ini lebih efektif. 5. Suhu prosesnya relatif lebih rendah. 6. Reagen yang digunakan relatif murah dan mudah didapatkan. 7. Produk yang dihasilkan memilki struktur nanometer dengan kemurnian yang tinggi. Pada prinsipnya hidrometalurgi melewati beberapa proses yang dapat disederhanakan tergantung pada logam yang ingin dimurnikan. Salah satu yang saat ini banyak mendapat perhatian adalah logam mangan dikarenakan aplikasinya yang terus berkembang terutama sebagai material sel katodik pada baterai isi ulang. Baterial ion litium konvensional telah lama dikenal dan diketahui memiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Namum jika katodanya dilapisi lagi dengan logam mangan oksida maka kapasitas penyimpanan energi baterai tersebut menjadi jauh lebih besar. <i>Kondisi yang baik untuk hidrometalurgi adalah :</i><br />
1. Metal yang diinginkan harus mudah larut dalam reagen yang murah.<br />
2. Metal yang larut tersebut harus dapat “diambil” dari larutannya dengan mudah dan murah.<br />
3. Unsur atau metal lain yang ikut larut harus mudah dipisahkan pada proses berikutnya.<br />
4. Mineral-mineral pengganggu (gangue minerals) jangan terlalu banyak menyerap (bereaksi) dengan zat pelarut yang dipakai.<br />
5. Zat pelarutnya harus dapat “diperoleh kembali” untuk didaur ulang.<br />
6. Zat yang diumpankan (yang dilarutkan) jangan banyak mengandung lempung (clay minerals), karena akan sulit memisahkannya.<br />
7. Zat yang diumpankan harus porous atau punya permukaan kontak yang luas agar mudah (cepat) bereaksi pada suhu rendah.<br />
8. Zat pelarutnya sebaiknya tidak korosif dan tidak beracun (non-corrosive and non-toxic), jadi tidak membahayakan alat dan operator.<br />
Secara garis besar, <i>proses hidrometalurgi terdiri dari tiga tahapan</i> yaitu:<br />
1. Leaching atau pengikisan logam dari batuan dengan bantuan reduktan organik.<br />
2. Pemekatan larutan hasil leaching dan pemurniannya.<br />
3. Recovery yaitu pengambilan logam dari larutan hasil leaching.<br />
Leaching adalah proses pelarutan selektif dimana hanya logam-logam tertentu yang dapat larut. Pemilihan metode pelindian tergantung pada kandungan logam berharga dalam bijih dan karakteristik bijih khususnya mudah tidaknya bijih dilindi oleh reagen kimia tertentu. Secara hidrometalurgi terdapat beberapa <i>jenis leaching</i>, yaitu :<br />
1. Leaching in Place (In-situ Leaching)<br />
2. Heap Leaching<br />
3. Vat Leaching /Percolation Leaching<br />
4. Agitation Leaching<br />
5. Autoclaving<br />
Reduktan organik adalah hal yang sangat penting dalam proses ini. Reduktan yang dipilih diusahakan tidak berbahaya bagi lingkungan, baik reduktan itu sendiri maupun produk hasil oksidasinya. Kebanyakan reduktan yang digunakan adalah kelompok monomer karbohidrat, turunan aldehid dan keton karena punya gugus fungsi yang mudah teroksidasi. Contohnya adalah proses reduksi mangan dengan adanya glukosa sebagai reduktan:<br />
<b>C6H12O6 + 12MnO2 + 24H+ = 6CO2 + 12Mn2+ + 18H2O</b><br />
Larutan hasil leaching tersebut kemudian dipekatkan dan dimurnikan. Ada tiga proses pemurnian yang umum digunakan yaitu evaporasi, ekstraksi pelarut dan presipitasi (pengendapan). Di antara ketiganya, presipitasi adalah yang paling mudah dilakukan, juga lebih cepat. Namun cara ini kurang efektif untuk metalurgi adalah :<br />
• Pada PBG : * bijih / mineral <br />
* tetap mineral<br />
* kadar logam rendah<br />
* kadar logam tinggi <br />
* sifat-sifat fisik dan kimia<br />
* tak berubah<br />
• Pada ekstraktif metalurgi : * bijih / mineral <br />
* jadi logam (metal)<br />
* sifat-sifat fisik dan kimia<br />
* berubah<br />
<i>Kominusi</i> <i>atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam proses PBG yang bertujuan untuk :</i><br />
a. Membebaskan / meliberasi mineral berharga dari material pengotornya.<br />
b. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada proses berikutnya.<br />
c. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi.<br />
Tahapan proses (process aims) pada metalurgi ekstraktif adalah :<br />
a. Pemisahan (separation), yaitu pembuangan unsur, campuran atau material yang tidak diinginkan dari bijih (sumber metal )<br />
b. Pembentukan campuran (compound foramtion), yaitu cara memproduksi material yang secara struktur dan sifat-sifat kimianya berbeda dari bijihnya (sumbernya).<br />
c. Pengambilan/produksi metal (metal production), yaitu cara-cara memperoleh metal yang belum murni.<br />
d. Pemurnian metal (metal purification), yaitu pembersihan, metal yang belum murni (membuang unsur-unsur pengotor dari metal yang belum murni), sehingga diperoleh metal murni.</div><div align="justify"><br />
<b>Pirometalurgi</b><br />
Suatu proses ekstraksi metal dengan memakai energi panas. Suhu yang dicapai ada yang hanya 50o - 250o C (proses Mond untuk pemurnian nikel), tetapi ada yang mencapai 2.000o C (proses pembuatan paduan baja). Yang umum dipakai hanya berkisar 500o - 1.600o C ; pada suhu tersebut kebanyakan metal atau paduan metal sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas.<br />
Umpan yang baik adalah konsentrat dengan kadar metal yang tinggi agar dapat mengurangi pemakaian energi panas. Penghematan energi panas dapat juga dilakukan dengan memilih dan memanfaatkan reaksi kimia eksotermik (exothermic).<br />
Sumber energi panas dapat berasal dari :<br />
1. Energi kimia (chemical energy = reaksi kimia eksotermik).<br />
2. Bahan bakar (hydrocarbon fuels) : kokas, gas dan minyak bumi.<br />
3. Energi listrik.<br />
4. Energi terselubung/tersembunyi, panas buangan dipakai untuk pemanasan awal (preheating process).<br />
Peralatan yang umumnya dipakai adalah :<br />
1. Tanur tiup (blast furnace).<br />
2. Reverberatory furnace.<br />
Sedangkan untuk pemurniannya dipakai :<br />
1. Pierce-Smith converter.<br />
2. Bessemer converter.<br />
3. Kaldo cenverter.<br />
4. Linz-Donawitz (L-D) converter.<br />
5. Open hearth furnace.<br />
<b>Proses pirometalurgi terbagi atas 5 proses, yaitu :</b><br />
<i><b>1. Drying (Pengeringan)</b></i><br />
Adalah proses pemindahan panas kelembapan cairan dari material. Pengeringan biasanya sering terjadi oleh kontak padatan lembap denganpembakaran gas yang panas oleh pembakaran bahan bakar fosil. Pada beberapa kasus, panas pada pengeringan bisa disediakan oleh udara panas gas yang secara tidak langsung memanaskan.<br />
Biasanya suhu pengeringan di atur pada nilai diatas titik didih air sekitar 120oC.pada kasus tertentu, seperti pengeringan air garam yang dapat larut, sushu pengeringan yang lebih tinggi diperlukan..<br />
<i><b>2. Calcining (Kalsinasi)</b></i><br />
Kalsinasi adalah dekomposisi panas material. Contohnya dekomposisi hydrate seperti ferric Hidroksida menjadi ferric oksida dan uap air atau dekomposisi kalsium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diosida dan atau besi karbonat menjadi bsi oksida.<br />
Proses kalsinasi membawa dalam variasi tungku/furnace termasuk shaft furnace, rotary kilns dan fluidized bed reactor.<br />
<b>3<i>. Roasting (Pemanggangan)</i></b><br />
Adalah pemanasan dengan kelebihan udara dimana udara dihembuskan pada bijih yang dipanaskan disertai penambahan regen kimia dan pemanasan ini tidak mencapai titik leleh (didih).<br />
Kegunaan Roasting adalah :<br />
- Mengeluarkan sulfur, Arsen, Antimon dari persenyawaannya<br />
- Merubah mineral sulfida menjadi oksida dan sulfur<br />
- 2 ZnS + 3O2 2 ZnO + 2 SO4<br />
- Membentuk material menjadi porous<br />
- Menguapkan impurity yang foltair.<br />
Dapur yang digunakan pada proses roasting, yaitu :<br />
- Hazard Vloer Oven<br />
- Suspensi roasting oven<br />
- Fluiized bed roasting<br />
<i>Jenis-jenis roasting, yaitu </i><i>:</i><br />
<i>a. Oksida Roasting</i><br />
Biasanya dilakukan terhadap mineral-mineral sulfida pada temperatur tinggi (direduksi langsung). Pada temperatur rendah :<br />
- sulfida logam dapat direduksi dengan Carbon membentuk CS dan CS2.<br />
MS + C M M + CS<br />
M2S + C 2M + CS2<br />
- Tidak dapat direduksi langsung karena sulfida logam-logam lebih stabil dari CS dan CS2.<br />
MS + 3/2 O2 MO + SO2<br />
<i>b. Reduksi Roasting</i><br />
Adalah suatu proses pemanggangan dimana suatu oksida mengalami proses reduksi oleh suatu reduktor gas yang dimaksudkan untuk menurunkan derajat oksidasi suatu logam. Peristiwa reduksi ini tidak dapat tercapai untuk suatu oksida yang sangat stabil..<br />
<i>c. Chlor Roasting</i><br />
Dalam proses ini, bijih/konsentrat dipanggang bersama senyawa klorida (CaCl2,NaCl) atau dengan gas Cl2.<br />
Tujuan chlor roasting adalah :<br />
-Menghasilkan senyawa klorida logam dalam air (di ekstraksi)<br />
Menghasilkan senyawa klorida logam-logam yang mudah menguap agar dapat dipisahkan dari mineral-mineral pengganggu (Metalurgi Halida).<br />
<i>d. Fluor Roasting</i><br />
Pemanggangan ini menggunakan reagent F2.<br />
<i>e. Yodium Roasting</i><br />
Pemanggangan ini menggunakan reagent I2.<br />
<i><b>4. Smelting</b></i><br />
Adalah proses peleburan logam pada temperatur tinggi sehingga logam ,eleleh dan mecair setelah mencapai titik didihnya.<br />
Oven yang digunakan, yaitu :<br />
a. Schacht Oven<br />
b. Scraal Oven (revergeratory Furnace<br />
c. Electric Oven (Electric Furnace)<br />
Dalam pemakaian oven yang perlu diperhatikan, yaitu :<br />
a. Ketahanan mekanis dari feeding<br />
b. Kemurnian dari bahan bakar.<br />
Smelting terbagi beberapa jenis, yaitu :<br />
a. Reduksi smelting<br />
b. Oksidasi smelting<br />
c. Netral smelting<br />
d. Sementasi smelting<br />
e. Sulfida smelting<br />
f. Presipitasi smelting<br />
g. Flash smelting (peleburan semprot)<br />
h. Ekstraksi timbal dan seng secara simultan.<br />
<b><i>5. Refining (Pemurnian)</i></b><br />
Pemunian adalah pemindahan kotoran dari material dengan proses panas.<br />
<i>Contoh Proses Ekstraksi Metaluri Secara Pirometalurgi</i><br />
1. Peleburan Besi<br />
Proses pembuatan besi baja berlangsung didalam Convertor. Plat baja tebal sebelah dalam dilapisi refractory asam (silikat). Pipa-pipa udara di bagian bawah 200 buah dengan diameter 1-3 cm.<br />
O2 dimasukan melalui pipa-pipa udara yang ada di bagian bawah convertor. Kemudia O2 yang dihembuskan tersebut pada metal bad akan mengoksider logam-logam tertentu untuk membentuk slag. Slag dan logam yang didapat dalam keadaan cair akan terpisah oleh berat jenis. Slag yang dihasilkan 10%.<br />
<i>Dampak Negatif dari Esktraksi Metalurgi Secara Pirometalurgi</i><br />
Pencemaran lingkungan yang terjadi adalah :<br />
1. Panas yang terasa oleh para pekerja yang berada di sekitar peralatan lebur.<br />
2. Gas buangan yang mengandung racun (CO, NO2, SO2, dll).<br />
3. Debu dan padatan yang beterbangan di sekitar pabrik.<br />
4. Terak (slag) yang bisa mengotori atau merusak lahan, walaupun dapat juga dimanfaatkan sebagai material pengisi (land fill), pengeras jalan (road aggregate) dan campuran beton ringan (light weight concrete aggregate).</div><div align="justify"><br />
<b>ELEKTRO METALURGY</b><br />
Elektrometalurgi merupakan proses ekstraksi metalurgi yang menggunakan sumber listrik sebagai sumber panas. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengendapkan logam dari suatu larutan sebagai hasil pelindian<br />
Prinsip Elektro Metalurgy<br />
Untuk prinsip elektro metalurgy ini adalah suatu elektrolisa dimana penggunaan tenaga listrik untuk mengendapkan suatu metal atau logam pada salah satu elektrodanya.<br />
Proses elektrometalurgi terdiri atas lima macam, yaitu :<br />
1. Suatu elektrolisa di dalam larutan air,terbagi atas :<br />
• Elektrowinning,merupakan tahap pemerolehan kembali suatu logam dari larutannya dengan menggunakan arus listrik yang diberikan dari luar. Logam yang dihasilkan murni, maka pengendapan dengan cara ini lebih disukai.<br />
• Elektrorefining,untuk mengekstraksi logam-logam sehingga diperoleh logam dengan tingkat kemurnian yang tinggi.<br />
• Elektrodissolution<br />
2. Elektrolisa di dalam larutan garam.<br />
Biasanya digunakan untuk mengekstraksi logam-logam yang sangat reaktif, seperti Al dan Mg.<br />
3. Elektrolisa di dalam larutan zat organik.<br />
4. Elektroplating dan Anodisasi.<br />
5. Korosi logam dan teknik penanggulangannya.<br />
Yang banyak digunakan pada elektrolisa metal adalah elektrolisa dalam larutan air dan elektrolisa dalam larutan garam, sedangkan elektrolisa dalam larutan zat organik sedikit sekali digunakan.<br />
Pekerjaan elektrolisa ini terdiri atas 2 tingkatan, yaitu elektro Winning dan elektro Refinary. Hasil dari elektro Winning selanjutnya dimurnikan melalui elektro Refinery. Pekerjaan di dalam elektrolisa dilakukan dengan arah arus DC, dimana daerah elektrolisa positif disebut anoda, sedangkan daerah elektrolisa negative disebut katoda. Banyaknya penempelan logam pada plat katoda adalah berbanding lurus dengan elektrisitet pada larutan. Kekuatan elektrisitet = joule coulomb.<br />
Sifat Proses Elektro Metalurgy<br />
1. Pada daerah katoda (reduksi), yang lebih mulia mengalami pengendapan.<br />
2. Pada anoda (oksidasi), yang kurang mulia tidak mengalami pengendapan.<br />
Jika tidak terjadi keseimbangan, maka reaksi akan terjadi sebaliknya.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-43598571497557332222009-06-03T01:19:00.002+07:002009-10-13T03:02:28.755+07:00UNDANG-UNDANG MINERBA NO 4 TAHUN 2009<div align="center"><strong> UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>NOMOR 4 TAHUN 2009 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>TENTANG<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Menimbang :</span></div><div align="center">a. bahwa mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. bahwa kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara yang merupakan kegiatan usaha pertambangan di luar panas bumi, minyak dan gas bumi serta air tanah mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. bahwa dengan mempertimbangkan perkembangan nasional maupun internasional, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan sudah tidak sesuai lagi sehingga dibutuhkan perubahan peraturan perundang-undangan di bidang pertambangan mineral dan batubara yang dapat mengelola dan mengusahakan potensi mineral dan batubara secara mandiri, andal, transparan, berdaya saing, efisien, dan berwawasan lingkungan, guna menjamin pembangunan nasional secara berkelanjutan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral dan Batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Mengingat :</span></div><div align="center">Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 dan Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Dengan Persetujuan Bersama<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>MEMUTUSKAN:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>BAB I<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KETENTUAN UMUM<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 1</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>1. Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>2. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>3. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>4. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>5. Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>6. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>7. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>8. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>9. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>10. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>11. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>12. IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>13. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>14. Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>15. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>16. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>17. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>18. Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>19. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>20. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>21. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>22. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>23. Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>24. Jasa Pertambangan adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>25. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang selanjutnya disebut amdal, adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>26. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>27. Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut pascatambang, adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>28. Pemberdayaan Masyarakat adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>29. Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>30. Wilayah Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut WUP, adalah bagian dari WP yang telah memiliki ketersediaan data, potensi, dan/atau informasi geologi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>31. Wilayah Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut WIUP, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>32. Wilayah Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut WPR, adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>33. Wilayah Pencadangan Negara, yang selanjutnya disebut WPN, adalah bagian dari WP yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>34. Wilayah Usaha Pertambangan Khusus yang selanjutnya disebut WUPK, adalah bagian dari WPN yang dapat diusahakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>35. Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus dalam WUPK, yang selanjutnya disebut WIUPK, adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>36. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>37. Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>38. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB II<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>ASAS DAN TUJUAN <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 2</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan mineral dan/atau batubara dikelola berasaskan:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. manfaat, keadilan, dan keseimbangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. keberpihakan kepada kepentingan bangsa;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 3<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, tujuan pengelolaan mineral dan batubara adalah:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. menjamin efektivitas pelaksanaan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. menjamin manfaat pertambangan mineral dan batubara secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai bahan baku dan/atau sebagai sumber energi untuk kebutuhan dalam negeri;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. mendukung dan menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan internasional;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, daerah, dan negara, serta menciptakan lapangan kerja untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB III<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PENGUASAAN MINERAL DAN BATUBARA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 4</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penguasaan mineral dan batubara oleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 5<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Untuk kepentingan nasional, Pemerintah setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dapat menetapkan kebijakan pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kepentingan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan dengan pengendalian produksi dan ekspor.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Dalam melaksanakan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan jumlah produksi tiap-tiap komoditas per tahun setiap provinsi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Pemerintah daerah wajib mematuhi ketentuan jumlah yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (3).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengutamaan mineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pengendalian produksi dan ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB IV<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KEWENANGAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 6</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Kewenangan Pemerintah dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara, antara lain, adalah:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. penetapan kebijakan nasional;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pembuatan peraturan perundang-undangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. penetapan standar nasional, pedoman, dan kriteria;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. penetapan sistem perizinan pertambangan mineral dan batubara nasional;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. penetapan WP yang dilakukan setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat, dan pengawasan usaha pertambangan yang berada pada lintas wilayah provinsi dan/atau wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat, dan pengawasan usaha pertambangan yang lokasi penambangannya berada pada lintas wilayah provinsi dan/atau wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat, dan pengawasan usaha pertambangan operasi produksi yang berdampak lingkungan langsung lintas provinsi dan/atau dalam wilayah laut lebih dari 12 (dua belas) mil dari garis pantai;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. pemberian IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi Produksi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. pengevaluasian IUP Operasi Produksi, yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, yang telah menimbulkan kerusakan lingkungan serta yang tidak menerapkan kaidah pertambangan yang baik;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. penetapan kebijakan produksi, pemasaran, pemanfaatan, dan konservasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. penetapan kebijakan kerja sama, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. perumusan dan penetapan penerimaan negara bukan pajak dari hasil usaha pertambangan mineral dan batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pengelolaan pertambangan mineral dan batubara yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>o. pembinaan dan pengawasan penyusunan peraturan daerah di bidang pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>p. penginventarisasian, penyelidikan, dan penelitian serta eksplorasi dalam rangka memperoleh data dan informasi mineral dan batubara sebagai bahan penyusunan WUP dan WPN;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>q. pengelolaan informasi geologi, informasi potensi sumber daya mineral dan batubara, serta informasi pertambangan pada tingkat nasional;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>r. pembinaan dan pengawasan terhadap reklamasi lahan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>s. penyusunan neraca sumber daya mineral dan batubara tingkat nasional;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>t. pengembangan dan peningkatan nilai tambah kegiatan usaha pertambangan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>u. peningkatan kemampuan aparatur Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kewenangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 7<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Kewenangan pemerintah provinsi dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara, antara lain, adalah:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pembuatan peraturan perundang-undangan daerah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat dan pengawasan usaha pertambangan pada lintas wilayah kabupaten/kota dan/atau wilayah laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua belas) mil;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat dan pengawasan usaha pertambangan operasi produksi yang kegiatannya berada pada lintas wilayah kabupaten/kota dan/atau wilayah laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua belas) mil;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. pemberian IUP, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat dan pengawasan usaha pertambangan yang berdampak lingkungan langsung lintas kabupaten/kota dan/atau wilayah laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua belas) mil;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. penginventarisasian, penyelidikan dan penelitian serta eksplorasi dalam rangka memperoleh data dan informasi mineral dan batubara sesuai dengan kewenangannya;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. pengelolaan informasi geologi, informasi potensi sumber daya mineral dan batubara, serta informasi pertambangan pada daerah/wilayah provinsi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. penyusunan neraca sumber daya mineral dan batubara pada daerah/wilayah provinsi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. pengembangan dan peningkatan nilai tambah kegiatan usaha pertambangan di provinsi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. pengembangan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam usaha pertambangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. pengoordinasian perizinan dan pengawasan penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan kewenangannya;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. penyampaian informasi hasil inventarisasi, penyelidikan umum, dan penelitian serta eksplorasi kepada Menteri dan bupati/walikota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. penyampaian informasi hasil produksi, penjualan dalam negeri, serta ekspor kepada Menteri dan bupati/walikota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. pembinaan dan pengawasan terhadap reklamasi lahan pascatambang; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. peningkatan kemampuan aparatur pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kewenangan pemerintah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 8 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Kewenangan pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara, antara lain, adalah:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pembuatan peraturan perundang-undangan daerah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemberian IUP dan IPR, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat, dan pengawasan usaha pertambangan di wilayah kabupaten/kota dan/atau wilayah laut sampai dengan 4 (empat) mil;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pemberian IUP dan IPR, pembinaan, penyelesaian konflik masyarakat dan pengawasan usaha pertambangan operasi produksi yang kegiatannya berada di wilayah kabupaten/kota dan/atau wilayah laut sampai dengan 4 (empat) mil;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. penginventarisasian, penyelidikan dan penelitian, serta eksplorasi dalam rangka memperoleh data dan informasi mineral dan batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. pengelolaan informasi geologi, informasi potensi mineral dan batubara, serta informasi pertambangan pada wilayah kabupaten/kota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. penyusunan neraca sumber daya mineral dan batubara pada wilayah kabupaten/kota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat dalam usaha pertambangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. pengembangan dan peningkatan nilai tambah dan manfaat kegiatan usaha pertambangan secara optimal;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. penyampaian informasi hasil inventarisasi, penyelidikan umum, dan penelitian, serta eksplorasi dan eksploitasi kepada Menteri dan gubernur;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. penyampaian informasi hasil produksi, penjualan dalam negeri, serta ekspor kepada Menteri dan gubernur;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. pembinaan dan pengawasan terhadap reklamasi lahan pascatambang; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. peningkatan kemampuan aparatur pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kewenangan pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>BAB V<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WILAYAH PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian Kesatu<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Umum<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 9</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) WP sebagai bagian dari tata ruang nasional merupakan landasan bagi penetapan kegiatan pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) WP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 10<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Penetapan WP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) dilaksanakan:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. secara transparan, partisipatif, dan bertanggung jawab;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. secara terpadu dengan memperhatikan pendapat dari instansi pemerintah terkait, masyarakat, dan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi, dan sosial budaya, serta berwawasan lingkungan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. dengan memperhatikan aspirasi daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 11</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan penyelidikan dan penelitian pertambangan dalam rangka penyiapan WP.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 12<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai batas, luas, dan mekanisme penetapan WP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 13<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WP terdiri atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. WUP;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. WPR; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. WPN. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kedua<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Wilayah Usaha Pertambangan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 14</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Penetapan WUP dilakukan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan disampaikan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan pemerintah daerah yang bersangkutan berdasarkan data dan informasi yang dimiliki Pemerintah dan pemerintah daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 15<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah dapat melimpahkan sebagian kewenangannya dalam penetapan WUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) kepada pemerintah provinsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 16<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Satu WUP terdiri atas 1 (satu) atau beberapa WIUP yang berada pada lintas wilayah provinsi, lintas wilayah kabupaten/kota, dan/atau dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 17<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Luas dan batas WIUP mineral logam dan batubara ditetapkan oleh Pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah daerah berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh Pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 18<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kriteria untuk menetapkan 1 (satu) atau beberapa WIUP dalam 1 (satu) WUP adalah sebagai berikut:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. letak geografis; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. kaidah konservasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. daya dukung lindungan lingkungan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. optimalisasi sumber daya mineral dan/atau batubara; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. tingkat kepadatan penduduk.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 19<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan batas dan luas WIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Ketiga<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Wilayah Pertambangan Rakyat<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 20</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kegiatan pertambangan rakyat dilaksanakan dalam suatu WPR.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 21<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ditetapkan oleh bupati/walikota setelah berkonsultasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 22<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kriteria untuk menetapkan WPR adalah sebagai berikut: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. mempunyai cadangan mineral sekunder yang terdapat di sungai dan/atau di antara tepi dan tepi sungai;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. mempunyai cadangan primer logam atau batubara dengan kedalaman maksimal 25 (dua puluh lima) meter;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. endapan teras, dataran banjir, dan endapan sungai purba;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. luas maksimal wilayah pertambangan rakyat adalah 25 (dua puluh lima) hektare;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. menyebutkan jenis komoditas yang akan ditambang; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah dikerjakan sekurang-kurangnya 15 (lima belas) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 23<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam menetapkan WPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, bupati/walikota berkewajiban melakukan pengumuman mengenai rencana WPR kepada masyarakat secara terbuka. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 24</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yang sudah dikerjakan tetapi belum ditetapkan sebagai WPR diprioritaskan untuk ditetapkan sebagai WPR. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 25<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman, prosedur, dan penetapan WPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 diatur dengan peraturan pemerintah. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 26<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan mekanisme penetapan WPR, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dan Pasal 23 diatur dengan peraturan daerah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Keempat<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Wilayah Pencadangan Negara <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 27</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Untuk kepentingan strategis nasional, Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan dengan memperhatikan aspirasi daerah menetapkan WPN sebagai daerah yang dicadangkan untuk komoditas tertentu dan daerah konservasi dalam rangka menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) WPN yang ditetapkan untuk komoditas tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diusahakan sebagian luas wilayahnya dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) WPN yang ditetapkan untuk konservasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan batasan waktu dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Wilayah yang akan diusahakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berubah statusnya menjadi WUPK. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"> Pasal 28</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Perubahan status WPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) menjadi WUPK dapat dilakukan dengan mempertimbangkan:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pemenuhan bahan baku industri dan energi dalam negeri; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. sumber devisa negara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. kondisi wilayah didasarkan pada keterbatasan sarana dan prasarana; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. daya dukung lingkungan; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. penggunaan teknologi tinggi dan modal investasi yang besar.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 29<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) WUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (4) yang akan diusahakan ditetapkan oleh Pemerintah setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan di WUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 30<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Satu WUPK terdiri atas 1 (satu) atau beberapa WIUPK yang berada pada lintas wilayah provinsi, lintas wilayah kabupaten/kota, dan/atau dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 31<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Luas dan batas WIUPK mineral logam dan batubara ditetapkan oleh Pemerintah berkoordinasi dengan pemerintah daerah berdasarkan kriteria dan informasi yang dimiliki oleh Pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 32<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kriteria untuk menetapkan 1 (satu) atau beberapa WIUPK dalam 1 (satu) WUPK adalah sebagai berikut:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. letak geografis; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. kaidah konservasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. daya dukung lindungan lingkungan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. optimalisasi sumber daya mineral dan/atau batubara; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. tingkat kepadatan penduduk.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 33<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapan luas dan batas WIUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan Pasal 32 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB VI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>USAHA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 34</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Usaha pertambangan dikelompokkan atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pertambangan mineral; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pertambangan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a digolongkan atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pertambangan mineral radioaktif;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pertambangan mineral logam;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pertambangan mineral bukan logam; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. pertambangan batuan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan suatu komoditas tambang ke dalam suatu golongan pertambangan mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 35<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 dilaksanakan dalam bentuk:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. IUP;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. IPR; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong> BAB VII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IZIN USAHA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian Kesatu<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Umum<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 36</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP terdiri atas dua tahap:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUP Eksplorasi dan pemegang IUP Operasi Produksi dapat melakukan sebagian atau seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 37<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP diberikan oleh: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. bupati/walikota apabila WIUP berada di dalam satu wilayah kabupaten/kota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. gubernur apabila WIUP berada pada lintas wilayah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. Menteri apabila WIUP berada pada lintas wilayah provinsi setelah mendapatkan rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 38<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP diberikan kepada:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. badan usaha;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. koperasi; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. perseorangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 39<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf a wajib memuat ketentuan sekurang-kurangnya:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. nama perusahaan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. lokasi dan luas wilayah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. rencana umum tata ruang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. jaminan kesungguhan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. modal investasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. perpanjangan waktu tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. hak dan kewajiban pemegang IUP; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. jangka waktu berlakunya tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. jenis usaha yang diberikan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. perpajakan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. penyelesaian perselisihan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. iuran tetap dan iuran eksplorasi; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. amdal.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) huruf b wajib memuat ketentuan sekurang-kurangnya: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. nama perusahaan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. luas wilayah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. lokasi penambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. lokasi pengolahan dan pemurnian;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. pengangkutan dan penjualan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. modal investasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. jangka waktu berlakunya IUP;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. jangka waktu tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. penyelesaian masalah pertanahan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. lingkungan hidup termasuk reklamasi dan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. dana jaminan reklamasi dan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. perpanjangan IUP;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. hak dan kewajiban pemegang IUP;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>o. perpajakan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>p. penerimaan negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap dan iuran produksi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>q. penyelesaian perselisihan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>r. keselamatan dan kesehatan kerja;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>s. konservasi mineral atau batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>t. pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi dalam negeri;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>u. penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan pertambangan yang baik; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>v. pengembangan tenaga kerja Indonesia;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>w. pengelolaan data mineral atau batubara; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>x. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan mineral atau batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 40<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) diberikan untuk 1 (satu) jenis mineral atau batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang menemukan mineral lain di dalam WIUP yang dikelola diberikan prioritas untuk mengusahakannya. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemegang IUP yang bermaksud mengusahakan mineral lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib mengajukan permohonan IUP baru kepada Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Pemegang IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menyatakan tidak berminat untuk mengusahakan mineral lain yang ditemukan tersebut.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) Pemegang IUP yang tidak berminat untuk mengusahakan mineral lain yang ditemukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), wajib menjaga mineral lain tersebut agar tidak dimanfaatkan pihak lain.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(6) IUP untuk mineral lain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat diberikan kepada pihak lain oleh Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 41<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP tidak dapat digunakan selain yang dimaksud dalam pemberian IUP.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kedua<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> IUP Eksplorasi<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 42</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP Eksplorasi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 8 (delapan) tahun. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP Eksplorasi untuk pertambangan mineral bukan logam dapat diberikan paling lama dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan mineral bukan logam jenis tertentu dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) IUP Eksplorasi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) IUP Eksplorasi untuk pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) tahun. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 43<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan, pemegang IUP Eksplorasi yang mendapatkan mineral atau batubara yang tergali wajib melaporkan kepada pemberi IUP.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUP Eksplorasi yang ingin menjual mineral atau batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengajukan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 44<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Izin sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) diberikan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 45<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Mineral atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 dikenai iuran produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Ketiga<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> IUP Operasi Produksi<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 46</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Setiap pemegang IUP Eksplorasi dijamin untuk memperoleh IUP Operasi Produksi sebagai kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP Operasi Produksi dapat diberikan kepada badan usaha, koperasi, atau perseorangan atas hasil pelelangan WIUP mineral logam atau batubara yang telah mempunyai data hasil kajian studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 47<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) IUP Operasi Produksi untuk pertambangan mineral bukan logam jenis tertentu dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) IUP Operasi Produksi untuk pertambangan batuan dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 5 (lima) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) IUP Operasi Produksi untuk Pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 48<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP Operasi Produksi diberikan oleh: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. bupati/walikota apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam satu wilayah kabupaten/kota;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. gubernur apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah kabupaten/kota yang berbeda setelah mendapatkan rekomendasi dari bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. Menteri apabila lokasi penambangan, lokasi pengolahan dan pemurnian, serta pelabuhan berada di dalam wilayah provinsi yang berbeda setelah mendapatkan rekomendasi dari gubernur dan bupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 49<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dan IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Keempat<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Mineral<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Paragraf 1 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Mineral Radioaktif<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 50</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WUP mineral radioaktif ditetapkan oleh Pemerintah dan pengusahaannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Paragraf 2 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Mineral Logam<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 51<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></strong>WIUP mineral logam diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan dengan cara lelang. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 52<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP Eksplorasi mineral logam diberi WIUP dengan luas paling sedikit 5.000 (lima ribu) hektare dan paling banyak 100.000 (seratus ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi mineral logam dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 53<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP Operasi Produksi mineral logam diberi WIUP dengan luas paling banyak 25.000 (dua puluh lima ribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Paragraf 3 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Mineral Bukan Logam<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 54<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></strong>WIUP mineral bukan logam diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan dengan cara permohonan wilayah kepada pemberi izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 55<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP Eksplorasi mineral bukan logam diberi WIUP dengan luas paling sedikit 500 (lima ratus) hektare dan paling banyak 25.000 (dua puluh lima ribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi mineral bukan logam dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 56<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP Operasi Produksi mineral bukan logam diberi WIUP dengan luas paling banyak 5.000 (lima ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Paragraf 4 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Batuan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 57</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WIUP batuan diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan dengan cara permohonan wilayah kepada pemberi izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 58<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP Eksplorasi batuan diberi WIUP dengan luas paling sedikit 5 (lima) hektare dan paling banyak 5.000 (lima ribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi batuan dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 59<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP Operasi Produksi batuan diberi WIUP dengan luas paling banyak 1.000 (seribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kelima<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pertambangan Batubara<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 60</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WIUP batubara diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan dengan cara lelang. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Pasal 61<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></strong>(1) Pemegang IUP Eksplorasi Batubara diberi WIUP dengan luas paling sedikit 5.000 (lima ribu) hektare dan paling banyak 50.000 (lima puluh ribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pada wilayah yang telah diberikan IUP Eksplorasi batubara dapat diberikan IUP kepada pihak lain untuk mengusahakan mineral lain yang keterdapatannya berbeda.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemberian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah mempertimbangkan pendapat dari pemegang IUP pertama.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 62<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP Operasi Produksi batubara diberi WIUP dengan luas paling banyak 15.000 (lima belas ribu) hektare. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 63<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh WIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Pasal 54, Pasal 57, dan Pasal 60 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>BAB VIII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PERSYARATAN PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 64</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban mengumumkan rencana kegiatan usaha pertambangan di WIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 serta memberikan IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 kepada masyarakat secara terbuka.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 65<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Badan usaha, koperasi, dan perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, Pasal 54, Pasal 57, dan Pasal 60 yang melakukan usaha pertambangan wajib memenuhi persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan, dan persyaratan finansial.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan, dan persyaratan finansial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB IX<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 66</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kegiatan pertambangan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dikelompokkan sebagai berikut:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pertambangan mineral logam;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pertambangan mineral bukan logam;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pertambangan batuan; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. pertambangan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 67<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Bupati/walikota memberikan IPR terutama kepada penduduk setempat, baik perseorangan maupun kelompok masyarakat dan/atau koperasi. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Bupati/walikota dapat melimpahkan kewenangan pelaksanaan pemberian IPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada camat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Untuk memperoleh IPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon wajib menyampaikan surat permohonan kepada bupati/walikota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 68<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Luas wilayah untuk 1 (satu) IPR yang dapat diberikan kepada:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. perseorangan paling banyak 1 (satu) hektare; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. kelompok masyarakat paling banyak 5 (lima) hektare; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. koperasi paling banyak 10 (sepuluh) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IPR diberikan untuk jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 69<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IPR berhak:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. mendapat pembinaan dan pengawasan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, teknis pertambangan, dan manajemen dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. mendapat bantuan modal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 70<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IPR wajib:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. melakukan kegiatan penambangan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah IPR diterbitkan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, pengelolaan lingkungan, dan memenuhi standar yang berlaku;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. mengelola lingkungan hidup bersama pemerintah daerah; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. membayar iuran tetap dan iuran produksi; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan rakyat secara berkala kepada pemberi IPR.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 71<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70, pemegang IPR dalam melakukan kegiatan pertambangan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 wajib menaati ketentuan persyaratan teknis pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 72<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian IPR diatur dengan peraturan daerah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 73<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemerintah kabupaten/kota melaksanakan pembinaan di bidang pengusahaan, teknologi pertambangan, serta permodalan dan pemasaran dalam usaha meningkatkan kemampuan usaha pertambangan rakyat. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab terhadap pengamanan teknis pada usaha pertambangan rakyat yang meliputi: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. keselamatan dan kesehatan kerja;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pengelolaan lingkungan hidup; dan <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pascatambang. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Untuk melaksanakan pengamanan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemerintah kabupaten/kota wajib mengangkat pejabat fungsional inspektur tambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Pemerintah kabupaten/kota wajib mencatat hasil produksi dari seluruh kegiatan usaha pertambangan rakyat yang berada dalam wilayahnya dan melaporkannya secara berkala kepada Menteri dan gubernur setempat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB X<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 74</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUPK diberikan oleh Menteri dengan memperhatikan kepentingan daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk 1 (satu) jenis mineral logam atau batubara dalam 1 (satu) WIUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemegang IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang menemukan mineral lain di dalam WIUPK yang dikelola diberikan prioritas untuk mengusahakannya. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Pemegang IUPK yang bermaksud mengusahakan mineral lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2), wajib mengajukan permohonan IUPK baru kepada Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) Pemegang IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat menyatakan tidak berminat untuk mengusahakan mineral lain yang ditemukan tersebut.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(6) Pemegang IUPK yang tidak berminat untuk mengusahakan mineral lain yang ditemukan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), wajib menjaga mineral lain tersebut agar tidak dimanfaatkan pihak lain.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(7) IUPK untuk mineral lain sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) dapat diberikan kepada pihak lain oleh Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 75 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemberian IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1) dilakukan berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan kepada badan usaha yang berbadan hukum Indonesia, baik berupa badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, maupun badan usaha swasta.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mendapat prioritas dalam mendapatkan IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Badan usaha swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk mendapatkan IUPK dilaksanakan dengan cara lelang WIUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 76<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUPK terdiri atas dua tahap:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. IUPK Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. IUPK Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUPK Eksplorasi dan pemegang IUPK Operasi Produksi dapat melakukan sebagian atau seluruh kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 77<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Setiap pemegang IUPK Eksplorasi dijamin untuk memperoleh IUPK Operasi Produksi sebagai kelanjutan kegiatan usaha pertambangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUPK Operasi Produksi dapat diberikan kepada badan usaha yang berbadan hukum Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (3) dan ayat (4) yang telah mempunyai data hasil kajian studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 78<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUPK Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf a sekurang-kurangnya wajib memuat:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. nama perusahaan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. luas dan lokasi wilayah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. rencana umum tata ruang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. jaminan kesungguhan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. modal investasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. perpanjangan waktu tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. hak dan kewajiban pemegang IUPK;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. jangka waktu tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. jenis usaha yang diberikan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. perpajakan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. penyelesaian perselisihan masalah pertanahan; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. iuran tetap dan iuran eksplorasi; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. amdal.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 79<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUPK Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 ayat (1) huruf b sekurang-kurangnya wajib memuat:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. nama perusahaan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. luas wilayah;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. lokasi penambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. lokasi pengolahan dan pemurnian;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. pengangkutan dan penjualan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. modal investasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. jangka waktu tahap kegiatan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. penyelesaian masalah pertanahan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. lingkungan hidup, termasuk reklamasi dan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. dana jaminan reklamasi dan jaminan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. jangka waktu berlakunya IUPK; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. perpanjangan IUPK;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. hak dan kewajiban;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>o. perpajakan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>p. iuran tetap dan iuran produksi serta bagian pendapatan negara/daerah, yang terdiri atas bagi hasil dari keuntungan bersih sejak berproduksi; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>q. penyelesaian perselisihan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>r. keselamatan dan kesehatan kerja;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>s. konservasi mineral atau batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>t. pemanfaatan barang, jasa, teknologi serta kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>u. penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan pertambangan yang baik;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>v. pengembangan tenaga kerja Indonesia;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>w. pengelolaan data mineral atau batubara; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>x. penguasaan, pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan mineral atau batubara; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>y. divestasi saham.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 80<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUPK tidak dapat digunakan selain yang dimaksud dalam pemberian IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 81<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Dalam hal kegiatan eksplorasi dan kegiatan studi kelayakan, pemegang IUPK Eksplorasi yang mendapatkan mineral logam atau batubara yang tergali wajib melaporkan kepada Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUPK Eksplorasi yang ingin menjual mineral logam atau batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengajukan izin sementara untuk melakukan pengangkutan dan penjualan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Izin sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 82<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Mineral atau batubara yang tergali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 dikenai iuran produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 83<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Persyaratan luas wilayah dan jangka waktu sesuai dengan kelompok usaha pertambangan yang berlaku bagi pemegang IUPK meliputi:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. luas 1 (satu) WIUPK untuk tahap kegiatan eksplorasi pertambangan mineral logam diberikan dengan luas paling banyak 100.000 (seratus ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. luas 1 (satu) WIUPK untuk tahap kegiatan operasi produksi pertambangan mineral logam diberikan dengan luas paling banyak 25.000 (dua puluh lima ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. luas 1 (satu) WIUPK untuk tahap kegiatan eksplorasi pertambangan batubara diberikan dengan luas paling banyak 50.000 (lima puluh ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. luas 1 (satu) WIUPK untuk tahap kegiatan operasi produksi pertambangan batubara diberikan dengan luas paling banyak 15.000 (lima belas ribu) hektare.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. jangka waktu IUPK Eksplorasi pertambangan mineral logam dapat diberikan paling lama 8 (delapan) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. jangka waktu IUPK Eksplorasi pertambangan batubara dapat diberikan paling lama 7 (tujuh) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. jangka waktu IUPK Operasi Produksi mineral logam atau batubara dapat diberikan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing-masing 10 (sepuluh) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 84<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara memperoleh WIUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 75 ayat (3) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PERSYARATAN PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 85</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah berkewajiban mengumumkan rencana kegiatan usaha pertambangan di WIUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 serta memberikan IUPK Eksplorasi dan IUPK Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 kepada masyarakat secara terbuka.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 86<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) yang melakukan kegiatan dalam WIUPK wajib memenuhi persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan dan persyaratan finansial.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administratif, persyaratan teknis, persyaratan lingkungan, dan persyaratan finansial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>BAB XII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>DATA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 87</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Untuk menunjang penyiapan WP dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pertambangan, Menteri atau gubernur sesuai dengan kewenangannya dapat menugasi lembaga riset negara dan/atau daerah untuk melakukan penyelidikan dan penelitian tentang pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 88<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Data yang diperoleh dari kegiatan usaha pertambangan merupakan data milik Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Data usaha pertambangan yang dimiliki pemerintah daerah wajib disampaikan kepada Pemerintah untuk pengelolaan data pertambangan tingkat nasional.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pengelolaan data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 89<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penugasan penyelidikan dan penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 87 dan pengelolaan data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XIII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>HAK DAN KEWAJIBAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian Kesatu<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Hak<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 90</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK dapat melakukan sebagian atau seluruh tahapan usaha pertambangan, baik kegiatan eksplorasi maupun kegiatan operasi produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 91<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK dapat memanfaatkan prasarana dan sarana umum untuk keperluan pertambangan setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 92<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK berhak memiliki mineral, termasuk mineral ikutannya, atau batubara yang telah diproduksi apabila telah memenuhi iuran eksplorasi atau iuran produksi, kecuali mineral ikutan radioaktif.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 93<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP dan IUPK tidak boleh memindahkan IUP dan IUPK-nya kepada pihak lain.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Untuk pengalihan kepemilikan dan/atau saham di bursa saham Indonesia hanya dapat dilakukan setelah melakukan kegiatan eksplorasi tahapan tertentu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pengalihan kepemilikan dan/atau saham sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan dengan syarat:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. harus memberitahu kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 94<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK dijamin haknya untuk melakukan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kedua<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kewajiban<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 95</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK wajib:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat; dan <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 96<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. keselamatan operasi pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke media lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 97<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK wajib menjamin penerapan standar dan baku mutu lingkungan sesuai dengan karakteristik suatu daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 98<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK wajib menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 99<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana reklamasi dan rencana pascatambang pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan sesuai dengan peruntukan lahan pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Peruntukan lahan pascatambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicantumkan dalam perjanjian penggunaan tanah antara pemegang IUP atau IUPK dan pemegang hak atas tanah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 100<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk melakukan reklamasi dan pascatambang dengan dana jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberlakukan apabila pemegang IUP atau IUPK tidak melaksanakan reklamasi dan pascatambang sesuai dengan rencana yang telah disetujui.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 101<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai reklamasi dan pascatambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 serta dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pascatambang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 100 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 102<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 103<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUP dan IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengolah dan memurnikan hasil penambangan dari pemegang IUP dan IUPK lainnya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan nilai tambah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 serta pengolahan dan pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 104<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Untuk pengolahan dan pemurnian, pemegang IUP Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 dapat melakukan kerja sama dengan badan usaha, koperasi, atau perseorangan yang telah mendapatkan IUP atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP yang didapat badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah IUP Operasi Produksi Khusus untuk pengolahan dan pemurnian yang dikeluarkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pemegang IUP dan IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang melakukan pengolahan dan pemurnian dari hasil penambangan yang tidak memiliki IUP, IPR, atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 105<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Badan usaha yang tidak bergerak pada usaha pertambangan yang bermaksud menjual mineral dan/atau batubara yang tergali wajib terlebih dahulu memiliki IUP Operasi Produksi untuk penjualan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan untuk 1 (satu) kali penjualan oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Mineral atau batubara yang tergali dan akan dijual sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai iuran produksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib menyampaikan laporan hasil penjualan mineral dan/atau batubara yang tergali kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 106<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK harus mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 107<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam melakukan kegiatan operasi produksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK wajib mengikutsertakan pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 108<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyusun program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penyusunan program dan rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikonsultasikan kepada Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 109<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 110<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan seluruh data yang diperoleh dari hasil eksplorasi dan operasi produksi kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 111<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP dan IUPK wajib memberikan laporan tertulis secara berkala atas rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, jenis, waktu, dan tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 112<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Setelah 5 (lima) tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi saham pada Pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, atau badan usaha swasta nasional.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai divestasi saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XIV<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PENGHENTIAN SEMENTARA KEGIATAN <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IZIN USAHA PERTAMBANGAN DAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 113</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan dapat diberikan kepada pemegang IUP dan IUPK apabila terjadi:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. keadaan kahar;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. keadaan yang menghalangi sehingga menimbulkan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. apabila kondisi daya dukung lingkungan wilayah tersebut tidak dapat menanggung beban kegiatan operasi produksi sumber daya mineral dan/atau batubara yang dilakukan di wilayahnya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mengurangi masa berlaku IUP atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Permohonan penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b disampaikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Penghentian sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dapat dilakukan oleh inspektur tambang atau dilakukan berdasarkan permohonan masyarakat kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya wajib mengeluarkan keputusan tertulis diterima atau ditolak disertai alasannya atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak menerima permohonan tersebut.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 114<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Jangka waktu penghentian sementara karena keadaan kahar dan/atau keadaan yang menghalangi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) diberikan paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak 1 (satu) kali untuk 1 (satu) tahun.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Apabila dalam kurun waktu sebelum habis masa penghentian sementara berakhir pemegang IUP dan IUPK sudah siap melakukan kegiatan operasinya, kegiatan dimaksud wajib dilaporkan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya mencabut keputusan penghentian sementara setelah menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 115<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Apabila penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan diberikan karena keadaan kahar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) huruf a, kewajiban pemegang IUP dan IUPK terhadap Pemerintah dan pemerintah daerah tidak berlaku.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Apabila penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan diberikan karena keadaan yang menghalangi kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) huruf b, kewajiban pemegang IUP dan IUPK terhadap Pemerintah dan pemerintah daerah tetap berlaku.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Apabila penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan diberikan karena kondisi daya dukung lingkungan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat (1) huruf c, kewajiban pemegang IUP dan IUPK terhadap Pemerintah dan pemerintah daerah tetap berlaku.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 116<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai penghentian sementara kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113, Pasal 114, dan Pasal 115 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XV<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>BERAKHIRNYA IZIN USAHA PERTAMBANGAN DAN <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IZIN USAHA PERTAMBANGAN KHUSUS<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 117</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP dan IUPK berakhir karena:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. dikembalikan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. dicabut; atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. habis masa berlakunya. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 118<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK dapat menyerahkan kembali IUP atau IUPK-nya dengan pernyataan tertulis kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan disertai dengan alasan yang jelas.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pengembalian IUP atau IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah setelah disetujui oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya dan setelah memenuhi kewajibannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 119<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>IUP atau IUPK dapat dicabut oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya apabila:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pemegang IUP atau IUPK tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan dalam IUP atau IUPK serta peraturan perundang-undangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemegang IUP atau IUPK melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini; atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pemegang IUP atau IUPK dinyatakan pailit.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 120<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam IUP dan IUPK telah habis dan tidak diajukan permohonan peningkatan atau perpanjangan tahap kegiatan atau pengajuan permohonan tetapi tidak memenuhi persyaratan, IUP dan IUPK tersebut berakhir.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 121<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK yang IUP-nya atau IUPK-nya berakhir karena alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, dan Pasal 120 wajib memenuhi dan menyelesaikan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kewajiban pemegang IUP atau IUPK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah dipenuhi setelah mendapat persetujuan dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 122 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) IUP atau IUPK yang telah dikembalikan, dicabut, atau habis masa berlakunya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 dikembalikan kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) WIUP atau WIUPK yang IUP-nya atau IUPK-nya berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditawarkan kepada badan usaha, koperasi, atau perseorangan melalui mekanisme sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 123<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Apabila IUP atau IUPK berakhir, pemegang IUP atau IUPK wajib menyerahkan seluruh data yang diperoleh dari hasil eksplorasi dan operasi produksi kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XVI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>USAHA JASA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 124<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></strong>(1) Pemegang IUP atau IUPK wajib menggunakan perusahaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Dalam hal tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemegang IUP atau IUPK dapat menggunakan perusahaan jasa pertambangan lain yang berbadan hukum Indonesia.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Jenis usaha jasa pertambangan meliputi: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, dan pengujian peralatan di bidang:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>1) penyelidikan umum;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>2) eksplorasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>3) studi kelayakan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>4) konstruksi pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>5) pengangkutan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>6) lingkungan pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>7) pascatambang dan reklamasi; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>8) keselamatan dan kesehatan kerja.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. konsultasi, perencanaan, dan pengujian peralatan di bidang:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>1) penambangan; atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>2) pengolahan dan pemurnian.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 125<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Dalam hal pemegang IUP atau IUPK menggunakan jasa pertambangan, tanggung jawab kegiatan usaha pertambangan tetap dibebankan kepada pemegang IUP atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pelaksana usaha jasa pertambangan dapat berupa badan usaha, koperasi, atau perseorangan sesuai dengan klasifikasi dan kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Pelaku usaha jasa pertambangan wajib mengutamakan kontraktor dan tenaga kerja lokal.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 126<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK dilarang melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam bidang usaha jasa pertambangan di wilayah usaha pertambangan yang diusahakannya, kecuali dengan izin Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemberian izin Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis di wilayah tersebut; atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. tidak ada perusahaan jasa pertambangan yang berminat/mampu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 127<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan usaha jasa pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 124, Pasal 125, dan Pasal 126 diatur dengan peraturan menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XVII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PENDAPATAN NEGARA DAN DAERAH<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></strong></div><div align="center"><strong><span style="font-family:times new roman;">Pasal 128</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK wajib membayar pendapatan negara dan pendapatan daerah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pendapatan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pajak-pajak yang menjadi kewenangan Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. bea masuk dan cukai.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Penerimaan negara bukan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. iuran tetap;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. iuran eksplorasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. iuran produksi; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. kompensasi data informasi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(5) Pendapatan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pajak daerah; <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. retribusi daerah; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pendapatan lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 129<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUPK Operasi Produksi untuk pertambangan mineral logam dan batubara wajib membayar sebesar 4% (empat persen) kepada Pemerintah dan 6% (enam persen) kepada pemerintah daerah dari keuntungan bersih sejak berproduksi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Bagian pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sebagai berikut:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pemerintah provinsi mendapat bagian sebesar 1% (satu persen);<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemerintah kabupaten/kota penghasil mendapat bagian sebesar 2,5% (dua koma lima persen); dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pemerintah kabupaten/kota lainnya dalam provinsi yang sama mendapat bagian sebesar 2,5% (dua koma lima persen).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 130<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK tidak dikenai iuran produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (4) huruf c dan pajak daerah dan retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (5) atas tanah/batuan yang ikut tergali pada saat penambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemegang IUP atau IUPK dikenai iuran produksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (4) huruf c atas pemanfaatan tanah/batuan yang ikut tergali pada saat penambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 131<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Besarnya pajak dan penerimaan negara bukan pajak yang dipungut dari pemegang IUP, IPR, atau IUPK ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 132<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Besaran tarif iuran produksi ditetapkan berdasarkan tingkat pengusahaan, produksi, dan harga komoditas tambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Besaran tarif iuran produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 133<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Penerimaan negara bukan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (4) merupakan pendapatan negara dan daerah yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penerimaan negara bukan pajak yang merupakan bagian daerah dibayar langsung ke kas daerah setiap 3 (tiga) bulan setelah disetor ke kas negara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XVIII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PENGGUNAAN TANAH UNTUK KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 134</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Hak atas WIUP, WPR, atau WIUPK tidak meliputi hak atas tanah permukaan bumi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakan pada tempat yang dilarang untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilaksanakan setelah mendapat izin dari instansi Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 135<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Eksplorasi hanya dapat melaksanakan kegiatannya setelah mendapat persetujuan dari pemegang hak atas tanah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 136<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang IUP atau IUPK sebelum melakukan kegiatan operasi produksi wajib menyelesaikan hak atas tanah dengan pemegang hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan atas tanah oleh pemegang IUP atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 137<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 135 dan Pasal 136 yang telah melaksanakan penyelesaian terhadap bidang-bidang tanah dapat diberikan hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 138<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Hak atas IUP, IPR, atau IUPK bukan merupakan pemilikan hak atas tanah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XIX<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian Kesatu<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pembinaan dan Pengawasan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 139</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Menteri melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan pengelolaan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pendidikan dan pelatihan; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan di bidang mineral dan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Menteri dapat melimpahkan kepada gubernur untuk melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan kewenangan pengelolaan di bidang usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab melakukan pembinaan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 140<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Menteri melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Menteri dapat melimpahkan kepada gubernur untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan kewenangan pengelolaan di bidang usaha pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Menteri, gubernur, dan bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan yang dilakukan oleh pemegang IUP, IPR, atau IUPK. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 141<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, antara lain, berupa:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. teknis pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pemasaran;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. keuangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. pengolahan data mineral dan batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. konservasi sumber daya mineral dan batubara;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. keselamatan operasi pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>i. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>j. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>k. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>l. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>m. kegiatan-kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan umum;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>n. pengelolaan IUP atau IUPK; dan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>o. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf l dilakukan oleh inspektur tambang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Dalam hal pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota belum mempunyai inspektur tambang, Menteri menugaskan inspektur tambang yang sudah diangkat untuk melaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 142<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Gubernur dan bupati/walikota wajib melaporkan pelaksanaan usaha pertambangan di wilayahnya masing-masing sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan kepada Menteri.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pemerintah dapat memberi teguran kepada pemerintah daerah apabila dalam pelaksanaan kewenangannya tidak sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 143<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap usaha pertambangan rakyat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan pertambangan rakyat diatur dengan peraturan daerah kabupaten/kota.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 144<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai standar dan prosedur pembinaan serta pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 139, Pasal 140, Pasal 141, Pasal 142, dan Pasal 143 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kedua<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Perlindungan Masyarakat<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 145</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Masyarakat yang terkena dampak negatif langsung dari kegiatan usaha pertambangan berhak:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. memperoleh ganti rugi yang layak akibat kesalahan dalam pengusahaan kegiatan pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. mengajukan gugatan kepada pengadilan terhadap kerugian akibat pengusahaan pertambangan yang menyalahi ketentuan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Ketentuan mengenai perlindungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XX <span style="font-family:times new roman;"><br /></span> PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SERTA <span style="font-family:times new roman;"><br /></span> PENDIDIKAN DAN PELATIHAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Bagian Kesatu<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Penelitian dan Pengembangan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 146</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mendorong, melaksanakan, dan/atau memfasilitasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan mineral dan batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>Bagian Kedua<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pendidikan dan Pelatihan <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 147</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mendorong, melaksanakan, dan/atau memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pengusahaan mineral dan batubara. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 148<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XXI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>PENYIDIKAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 149</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Selain penyidik pejabat polisi Negara Republik Indonesia, pejabat pegawai negeri sipil yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang pertambangan diberi wewenang khusus sebagai penyidik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan yang diduga melakukan tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. memanggil dan/atau mendatangkan secara paksa orang untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi atau tersangka dalam perkara tindak pidana kegiatan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>d. menggeledah tempat dan/atau sarana yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>e. melakukan pemeriksaan sarana dan prasarana kegiatan usaha pertambangan dan menghentikan penggunaan peralatan yang diduga digunakan untuk melakukan tindak pidana;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>f. menyegel dan/atau menyita alat kegiatan usaha pertambangan yang digunakan untuk melakukan tindak pidana sebagai alat bukti;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>g. mendatangkan dan/atau meminta bantuan tenaga ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>h. menghentikan penyidikan perkara tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 150<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 dapat menangkap pelaku tindak pidana dalam kegiatan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulai penyidikan dan menyerahkan hasil penyidikannya kepada pejabat polisi negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(3) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menghentikan penyidikannya dalam hal tidak terdapat cukup bukti dan/atau peristiwanya bukan merupakan tindak pidana.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(4) Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><strong>BAB XXII <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>SANKSI ADMINISTRATIF<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 151</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya berhak memberikan sanksi administratif kepada pemegang IUP, IPR atau IUPK atas pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3), Pasal 40 ayat (5), Pasal 41, Pasal 43, Pasal 70, Pasal 71 ayat (1), Pasal 74 ayat (4), Pasal 74 ayat (6), Pasal 81 ayat (1), Pasal 93 ayat (3), Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97, Pasal 98, Pasal 99, Pasal 100, Pasal 102, Pasal 103, Pasal 105 ayat (3), Pasal 105 ayat (4), Pasal 107, Pasal 108 ayat (1), Pasal 110, Pasal 111 ayat (1), Pasal 112 ayat (1), Pasal 114 ayat (2), Pasal 115 ayat (2), Pasal 125 ayat (3), Pasal 126 ayat (1), Pasal 128 ayat (1), Pasal 129 ayat (1), atau Pasal 130 ayat (2).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. peringatan tertulis;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. penghentian sementara sebagian atau seluruh kegiatan eksplorasi atau operasi produksi; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. pencabutan IUP, IPR, atau IUPK. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 152<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam hal pemerintah daerah tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 dan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf j, Menteri dapat menghentikan sementara dan/atau mencabut IUP atau IPR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 153<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Dalam hal pemerintah daerah berkeberatan terhadap penghentian sementara dan/atau pencabutan IUP dan IPR oleh Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, pemerintah daerah dapat mengajukan keberatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 154<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap sengketa yang muncul dalam pelaksanaan IUP, IPR, atau IUPK diselesaikan melalui pengadilan dan arbitrase dalam negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span> <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 155<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Segala akibat hukum yang timbul karena penghentian sementara dan/atau pencabutan IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 ayat (2) huruf b dan huruf c diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 156</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151 dan Pasal 152 diatur dengan peraturan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 157<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemerintah daerah yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) dikenai sanksi administratif berupa penarikan sementara kewenangan atas hak pengelolaan usaha pertambangan mineral dan batubara. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XXIII<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KETENTUAN PIDANA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 158</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap orang yang melakukan usaha penambangan tanpa IUP, IPR atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 48, Pasal 67 ayat (1), Pasal 74 ayat (1) atau ayat (5) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 159<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang IUP, IPR, atau IUPK yang dengan sengaja menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (1), Pasal 70 huruf e, Pasal 81 ayat (1), Pasal 105 ayat (4), Pasal 110, atau Pasal 111 ayat (1) dengan tidak benar atau menyampaikan keterangan palsu dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 160<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Setiap orang yang melakukan eksplorasi tanpa memiliki IUP atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 atau Pasal 74 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Setiap orang yang mempunyai IUP Eksplorasi tetapi melakukan kegiatan operasi produksi dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 161<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap orang atau pemegang IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP, IUPK, atau izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Pasal 40 ayat (3), Pasal 43 ayat (2), Pasal 48, Pasal 67 ayat (1), Pasal 74 ayat (1), Pasal 81 ayat (2), Pasal 103 ayat (2), Pasal 104 ayat (3), atau Pasal 105 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 162<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap orang yang merintangi atau mengganggu kegiatan usaha pertambangan dari pemegang IUP atau IUPK yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 163<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam bab ini dilakukan oleh suatu badan hukum, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap badan hukum tersebut berupa pidana denda dengan pemberatan ditambah 1/3 (satu per tiga) kali dari ketentuan maksimum pidana denda yang dijatuhkan. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1), badan hukum dapat dijatuhi pidana tambahan berupa:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. pencabutan izin usaha; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. pencabutan status badan hukum.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 164<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158, Pasal 159, Pasal 160, Pasal 161, dan Pasal 162 kepada pelaku tindak pidana dapat dikenai pidana tambahan berupa:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. perampasan barang yang digunakan dalam melakukan tindak pidana;<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana; dan/atau<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. kewajiban membayar biaya yang timbul akibat tindak pidana.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 165<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap orang yang mengeluarkan IUP, IPR, atau IUPK yang bertentangan dengan Undang-Undang ini dan menyalahgunakan kewenangannya diberi sanksi pidana paling lama 2 (dua) tahun penjara dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XXIV<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KETENTUAN LAIN-LAIN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 166</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Setiap masalah yang timbul terhadap pelaksanaan IUP, IPR, atau IUPK yang berkaitan dengan dampak lingkungan diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 167<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>WP dikelola oleh Menteri dalam suatu sistem informasi WP yang terintegrasi secara nasional untuk melakukan penyeragaman mengenai sistem koordinat dan peta dasar dalam penerbitan WUP, WIUP, WPR, WPN, WUPK, dan WIUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 168<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Untuk meningkatkan investasi di bidang pertambangan, Pemerintah dapat memberikan keringanan dan fasilitas perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kecuali ditentukan lain dalam IUP atau IUPK.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XXV<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KETENTUAN PERALIHAN<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 169</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>a. Kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara yang telah ada sebelum berlakunya Undang-Undang ini tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>b. Ketentuan yang tercantum dalam pasal kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan kecuali mengenai penerimaan negara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>c. Pengecualian terhadap penerimaan negara sebagaimana dimaksud pada huruf b adalah upaya peningkatan penerimaan negara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 170<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang sudah berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1) selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 171<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang telah melakukan tahapan kegiatan eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, atau operasi produksi paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini harus menyampaikan rencana kegiatan pada seluruh wilayah kontrak/perjanjian sampai dengan jangka waktu berakhirnya kontrak/perjanjian untuk mendapatkan persetujuan pemerintah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, luas wilayah pertambangan yang telah diberikan kepada pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara disesuaikan dengan Undang-Undang ini.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 172<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Permohonan kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan pertambangan batubara yang telah diajukan kepada Menteri paling lambat 1 (satu) tahun sebelum berlakunya Undang-Undang ini dan sudah mendapatkan surat persetujuan prinsip atau surat izin penyelidikan pendahuluan tetap dihormati dan dapat diproses perizinannya tanpa melalui lelang berdasarkan Undang-Undang ini. <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong>BAB XXVI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>KETENTUAN PENUTUP<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Pasal 173</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>(2) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Pasal 174<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;">Peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini harus telah ditetapkan dalam waktu 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.</span></div><div align="center"><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong><span style="font-family:times new roman;">Pasal 175</span></strong><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><strong> Disahkan di Jakarta<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> pada tanggal 12 Januari 2009<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, <span style="font-family:times new roman;"><br /></span> <span style="font-family:times new roman;"><br /></span> ttd.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Diundangkan di Jakarta<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>pada tanggal 12 Januari 2009<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> REPUBLIK INDONESIA,<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> ttd.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> ANDI MATTALATTA<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> </span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span>LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 4 <span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Salinan sesuai dengan aslinya<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> SEKRETARIAT NEGARA RI<span style="font-family:times new roman;"><br /></span>Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan<span style="font-family:times new roman;"><br /></span> Bidang Perekonomian dan Industri,<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span> ttd.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"></span><span style="font-family:times new roman;"><br /></span><span style="font-family:times new roman;"> Setio Sapto Nugroho</span></strong></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-30830325822962288572009-06-03T01:04:00.001+07:002009-10-13T02:14:24.975+07:00METODE – METODE DALAM SURVEI GEOFISIKA<div align="justify"><span style="font-family:times new roman;">Bumi sebagai tempat tinggal manusia secara alami menyediakan sumber daya alam yang berlimpah. Kekayaan sumber daya alam Indonesia sangat melimpah, sehingga kita sebagai generasi penerus bangsa harus berupaya untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut untuk kesejahteraan bangsa. Keterbatasan ilmu untuk mengolah sumberdaya alam tersebut memang menjadi kendala bagi kita untukmelakukan eksplorasi terhadap kekayaan alam yang kita miliki tersebut. Sehingga kita merasa perlu untuk mempelajari cara atau metode untuk mengungkap suatu informasi yang terdapat di dalam perut bumi. Salah satu cara atau metode untuk memperoleh informasi tersebut adalah dengan menggunakan metode survei geofisika. Survei geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain metode gravitasi (gayaberat), magnetik, seismik, geolistrik (resistivitas) dan elektromagnetik. <br />1. Metode Gravitasi ( gaya berat )<br />Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan di bawah permukaan bumi berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling ( r = gram/cm3 ). Metode ini adalah metode geofisika yang sensitive terhadap perubahan vertikal, oleh karena itu metode ini disukai untuk mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur geologi, endapan sungai purba, lubang di dalam massa batuan, shaft terpendam dan lain-lain. Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan anomali akibat rapat massa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter matematis atau filter geofisika. Pada saat ini,di pasaran telah dapat diperoleh alat gravimeter dengan ketelitian sangat tinggi ( mgal ), sehingga kita tidak akan kesulitan untuk manganalisa anomali yang berukuran kecil. Hanya saja dalam metode pengukuran data, tetap harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil yang akurat. <br />Pengukuran ini dapat dilakukan di permukaan bumi, di kapal maupun dari udara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Disamping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya. Prinsip pada metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik minyak maupun mineral lainnya.<br /><br />2. Metode Magnetik<br />Metode dilakukan dengan berdasarkan pada hasil pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah di sekelilingnya. Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbedaan distribusi mineral ferromagnetic, paramagnetic, dan diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang dicurigai mempunyai potensi Geothermal.<br />Metode eksplorasi disukai karena data acquitsition dan data proceding dilakukan tidak serumit metoda gaya berat. Penggunaan filter matematis umum dilakukan untuk memisahkan anomaly berdasarkan panjang gelombang maupun kedalaman sumber anomaly magnetic yang ingin diselidiki. Di pasaran banyak ditawarkan alat geomagnet dengan sensitifitas yang tinggi seperti potongan proton magmetometer dan lainnya. <br />Metode magnetik didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Variasi yang terukur (anomali) berada dalam latar belakang medan yang relatif besar. Variasi intensitas medan magnetik yang terukur kemudian ditafsirkan dalam bentuk distribusi bahan magnetik di bawah permukaan, yang kemudian dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetik memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehngga keduanya sering disebut sebagai metoda potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar. Dalam magnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besar vektor magnetisasi, sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vektor percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetik lebih menunjukan sifat residual yang kompleks. Dengan demikian, metode magnetik memiliki variasi terhadap waktu jauh lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetik bisa dilakukan melalui darat, laut dan udara. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.<br /><br />3. Metode Seismik<br />Metode ini merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya. Dalam metoda seismik, pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik ( ledakan, vibroseis dll ). Setelah sumber diberikan maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam medium ( tanah/batuan ) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian pada jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah (batuan)<br />Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun refraksi. Ada beberapa anggapan mengenai medium dan gelombang dinyatakan sebagai berikut :<br />a. Anggapan yang digunakan untuk medium di bawah pemukaan bumi :<br /> Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan kecepatan berbeda.<br /> Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.<br /><br />b. Anggapan yang dipakai untuk medium penjalaran gelombang seismik adalah :<br /> Panjang gelombang seismik << ketebalan lapisan bumi. Hal ini memungkinkan setiap lapisan bumi akan terditeksi.<br /> Gelombang seismik dipandang sebagai sinar seismik yang memenuhi hukum Snellius dan prinsip Huygens.<br /> Pada batas antar lapisan, gelombang seismik menjalar dengan kecepatan gelombang pada lapisan di bawahnya.<br /> Kecepatan gelombang bertambah dengan bertambahnya kedalaman.<br />Metode seismik sering digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon, batubara, pencarian airtanah ( ground water ),kedalaman serta karakterisasi permukaan batuan dasar ( characterization bedrock surface ), pemetaan patahan dan stratigrafi lainnya dbawah permukaan dan aplikasi geoteknik.<br />4. Metode Geolistrik ( resistivas )<br />Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di permukaan bumi. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang terjadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Ada beberapa macam metoda geolistrik, antara lain : metode potensial diri, arus telluric, magnetoteluric, elektromagnetik, IP (Induced Polarization), resistivitas (tahanan jenis) dan lain-lain. Dalam bahasan ini dibahas khusus metode geolistrik tahanan jenis. Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektroda arus.Kemudian beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur (sounding point). Metoda ini lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 feet atau 1500 feet. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi munyak tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang engineering geology seperti penentuan kedalaman batuan dasar, pencarian reservoar air, juga digunakan dalam eksplorasi geothermal. Berdasarkan letak (konfigurasi) elektroda-elektroda arus, dikenal beberapa jenis metode resistivitas tahanan jenis, antara lain :<br />a. Metode Schumberger<br />b. Metode Wenner<br />c. Metode Dipole – dipole<br /><br /><br />5. Metode Elektromagnetik<br />Salah satu metode yang banyak digunakan dalam prospeksi geofisika adalah metode elektromagnetik. Metode elektromagnetik ini biasanya digunakan untuk eksplorasi benda-benda konduktif. Perubahan komponen-komponen medan akibat variasi konduktivitas dimanfaatkan untuk menentukan struktur bawah permukaan. Medan elektromagnetik yang digunakan dapat diperoleh dengan sengaja, seperti dengan membangkitkan medan elektromagnetik di sekitar daerah observasi, pengukuran semacam ini disebut teknik pengukuran aktif. Contoh metode ini adalah Turam elektromagnetik. Metode ini kurang praktis dan daerah observasi dibatasi oleh besarnya sumber yang dibuat. Teknik pengukuran lain adalah teknik pengukuran pasif, yaitu dengan memanfaatkan medan elektromagnetik yang berasal dari sumber yang tidak secara sengaja dibangkitkan di sekitar daerah pengamatan. Gelombang elektromagnetik seperti ini berasal dari alam dan dari pemancar frekuensi rendah (15-30 Khz) yang digunakan untuk kepentingan navigasi kapal selam. Teknik ini lebih praktis dan mempunyai jangkauan daerah pengamatan yang luas.<br /><br />6. Metode GPR ( Ground Penetrating Radar )<br />Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and ranging. Jadi, arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi menggunakan gelombang radio. GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal (nearsurface) dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi, sehingga mampu mendeteksi benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa sentimeter sekali pun.<br />GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan sumber gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode geofisika tidak merusak (nondestructive). Kelebihan lain GPR adalah biaya operasionalnya yang rendah, prosedur pengerjaan mudah, dan ketelitian sangat tinggi (resolusi tinggi). Kelemahannya, penetrasinya tidak terlalu dalam atau daya tembus metode ini hanya sampai puluhan meter (± 100 meter).<br />Itu sebabnya, metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs (atau harta karun). Dengan catatan: tempat itu benar-benar diyakini atau barang tambang yang tempatnya tidak terlalu dalam. Karena panjang gelombang itu mencerminkan ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi. Makin tinggi frekuensi makin kecil panjang gelombang, sehingga makin kecil ukuran benda yang dapat terdeteksi (makin tinggi pula ketelitiannya). Hasil pencitraan GPR bisa memunculkan informasi semacam ketebalan permukaan aspal jalan, jalur pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas guna pondasi bangunan hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis. Seperti dijelaskan di awal, radar memancarkan semacam gelombang elektromagnet yang kemudian ditangkap balik oleh sensor alat. Spektrum frekuensi yang digunakan disesuaikan kebutuhan pengukurannya. Gelombang yang dipancarkan adalah gelombang pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke bawah permukaan bumi. Respons data yang diterima, diolah berdasarkan hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang). Tentu saja banyak hal yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang.<br />Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram, sehingga sangat leluasa bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Satu berfungsi sebagai transmiter, yaitu bertugas memancarkan gelombang radar. Lainnya sebagai receiver, bertugas menerima gelombang radar yang dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah grafiknya ke dalam komputer. Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik sama yaitu membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada jenis gelombang yang digunakan.</span></div>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-104054115420547534.post-80168213477544710582009-06-03T00:51:00.001+07:002009-10-13T04:03:13.897+07:00Definisi-definisi yang umum digunakan dalam dunia petambangan<p><strong><span style="font-family:times new roman;">1.</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> </span><strong><span style="font-family:times new roman;">“Pertambangan”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">2</span></strong><span style="font-family:times new roman;">. </span><strong><span style="font-family:times new roman;">“Mineral”</span></strong> adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">3. “Batubara”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">4. “Pertambangan Mineral”</span></strong> adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">5. “Pertambangan Batubara”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">6. “Usaha Pertambangan”</span></strong> adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">7. “Izin Usaha Pertambangan,”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">8. “IUP Eksplorasi”</span></strong> adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">9. “IUP Operasi Produksi”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah izin usaha yang diberikan sete1ah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">10. “Izin Pertambangan Rakyat,”</span></strong> yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">11. “Izin Usaha Pertambangan Khusus,”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> yang se1anjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">12. “IUPK Eksplorasi”</span></strong> adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">13. “IUPK Operasi Produksi”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">14. “Penyelidikan Umum”</span></strong> adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><strong><span style="font-family:times new roman;">15. “Eksplorasi”</span></strong> adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><p><strong><span style="font-family:times new roman;">16. “Studi Kelayakan”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">17. “Operasi Produksi”</span></strong> adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><strong><span style="font-family:times new roman;">18. “Konstruksi”</span></strong> adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span><p><strong><span style="font-family:times new roman;">19. “Penambangan” </span></strong><span style="font-family:times new roman;">adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">20. “Pengolahan dan Pemurnian”</span></strong> adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">21. “Pengangkutan”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan/atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">22. “Penjualan”</span></strong> adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">23. “Badan Usaha”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> adalah setiap badan hokum yang bergerak di bidang pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">24. “Jasa Pertambangan”</span></strong> adalah jasa penunjang yang berkaitan dengan kegiatan usaha pertambangan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">25. “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan,” </span></strong><span style="font-family:times new roman;">yang selanjutnya disebut amdal, adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">26. “Reklamasi”</span></strong> adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">27. “Kegiatan Pascatambang,” </span></strong><span style="font-family:times new roman;">yang selanjutnya disebut “pascatambang” adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">28. “Pemberdayaan Masyarakat”</span></strong> adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">29. “Wilayah Pertambangan,”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> yang selanjutnya disebut “WP,” adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">30. “Wilayah Usaha Pertambangan,” </span></strong>yang selanjutnya disebut “WUP,” adalah bagian dari WP yang telah memiliki ketersediaan data, potensi dan/atau informasi geologi.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">31. “Wilayah Izin Usaha Pertambangan,”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> yang selanjutnya disebut “WIUP,” adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">32. “Wilayah Pertambangan Rakyat,” </span></strong>yang selanjutnya disebut “WPR,” adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan usaha pertambangan rakyat.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">33. “Wilayah Pencadangan Negara,” </span></strong><span style="font-family:times new roman;">yang selanjutnya disebut “WPN,” adalah bagian dari WP yang dicadangkan untuk kepentingan strategis nasional.</span></p><p><strong><span style="font-family:times new roman;">34. “Wilayah Usaha Pertambangan Khusus,”</span></strong> yang selanjutnya disebut “WUPK,” adalah bagian dari WPN yang dapat diusahakan.<span style="font-family:times new roman;"><br /></span></p><strong><span style="font-family:times new roman;">35. “Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus dalam WUPK,”</span></strong><span style="font-family:times new roman;"> yang selanjutnya disebut “WIUPK,” adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUPK.</span>Silent Hillhttp://www.blogger.com/profile/04721954405127141903noreply@blogger.com0